Jawa Timur, 8enam.com.-Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Prof Yudi Latif mengajak para Babinsa yang bertugas di Kodim 0824 Jember untuk membentuk Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling) yang bersifat membangun ideologi Pancasila.
“Saya ingin sampaikan bahwa satu-satunya lembaga yang tersetruktur dengan baik dan memiliki kepercayaan masyarakat adalah TNI AD melalui Babinsa,” kata Yudi Latif dihadapan ratusan Prajurit Kodim 0824 Jember, Jawa Timur, Senin (12/3/2018) kemarin
“Kalau dulu kita berhasil menumbuhkan kegotong royongan untuk mewujudkan keamanan melalui Siskamling untuk meminimalisir tindak pencurian, kini saatnya Babinsa mengajak masyarakat untuk Kamling Idiologi, hal ini jangan sampai masyarkat kemasukkan idiologi lain,” sambung Yudi
Yudi katakan, Keberadaan TNI AD yang terstruktur hingga tingkat Babinsa dalam menyelenggarakan pembinaan teritorial sebagai kekuatan pertahanan menjadikan peran TNI sebagai bagian Sistem Pertahanan Semesta yang sangat disegani oleh negara lainnya.
Lembaga yang baru berubah nama dari UKP PIP menjadi BPIP yang merupakan salah satu badan setingkat Menteri Negara itu, lanjut dia bahwa keberadaan TNI AD yang terstruktur hingga tingkat Babinsa dalam menyelenggarakan pembinaan teritorial sebagai kekuatan pertahanan menjadikan peran TNI sebagai bagian Sistem Pertahanan Semesta yang sangat disegani oleh negara lainnya.
“Karena itu perlu peran serta TNI, karena saat ini banyak hal yang sudah mempengaruhi terkikisnya Pancasila sebagai Idiologi Bangsa Indonesia,” ungkapnya.
Alasan lainnya lanjutnya lagi, secara internal dengan tidak adanya mata pelajaran sekolah terkait Pancasila. Kemudian, masih takutnya penyebutan Pancasila oleh sebagian pejabat dalam pidatonya.
“Hal ini merupakan salah satu tanda terkikisnya Pancasila sebagai idiologi Bangsa Indonesia hal-hal inilah yang harus dapat kita rubah,” ujar dia.
Kemudian secara eksternal katanya, adanya perkembangan global dengan mudahnya akses informasi melalui teknologi media sosial dengan android. Hal ini yang mampu mempengaruhi masyarakat.
“Terutama generasi muda ini yang harus ekstra kita waspadai, dari situlah celah adanya pengruh idiologi lain masuk yang mengancam Idiologi Pancasila,” tutur dia (*/edo )