
Polman, 8enam.com.-Rapat pleno pencabutan nomor urut Calon Bupati (Cabup) dan Calon Wakil Bupati (Cawabup) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Polewali Mandar, diwarnai dengan insiden teriakan dari salah seorang pendukung Pasangan Calon (Paslon) Cabup dan Cawabup Kabupaten Polman nomor urut 1, dengan mengatakan “KPU tidak netral”. Hal tersebut membuat suasana didalam gedung Nasional, menjadi sedikit tegang.
Pencabutan nomor urut tersebut dilaksanakan di Gedung Nasional Pantai Bahari, Selasa (13/2/2018), yang dihadiri oleh Kedua pendukung Paslon Cabup dan Cawabup. Untuk Pendukung Paslon A. Ibrahim Masdar (AIM)-H.M. Natsir Rahmat, berada di depan gudang Bulog, atau sebelah kiri gedung Nasional, sedangkan pemdukung Paslon Salim S. Mengga, berada di sebelah kanan gedung Nasional. Sementara depan Gedung terdapat water canon dan aparat keamanan.
Saat pencabutan nomor urut, Salim S. Mengga mendapat nomor urut 1 dan AIM mendapat nomor urut 2. Pada saat ketua KPU Kabupaten Polewali Mandar hendak membacakan penetapan nomor urut, tiba-tiba seorang pendukung Paslon berteriak, mengatakan KPU tidak netral.
Keberatan Pendukung salah satu Paslon tersebut disebabkan adanya tanda berupa coretan memanjang pada box tempat nomor urut. Hal ini ditengarai sebagai tanda. Namun masalah tersebut diserahkan kepada Panwaslih.
Usai pencabutan nomor, kepada wartawan Salim. S. Mengga mengatakan, terjadinya riak tadi, bukan karena nomor 1 atau 2, tapi karena adanya coretan panjang pada kotak nomor. Sehingga mengundang dugaan-dugaan dari pendukung Kandidat.
Menurut Salim, pihak KPU kurang cermat, sebelum hal ini dilaksanakan, seharusnya semuanya diperiksa terlebih dahulu, lalu di sterilkan. Hal seperti itu sangat sensitif, dapat menimbulkan kecurigaan. Namun hal tersebut diserahkan kepada Panwaslih.
Lanjut Salim, nomor satu artinya Alif, dan Alif itu berdiri sendiri menhadap keatas. Jadi apapun yang diberikan Tuhan, harus kita syukuri.
Sementara itu, Kapolres Polewali AKBP. Muhammad Rifai mengatakan, untuk mengamankan acara tersebut pihaknya menurunkan 160 personil, dari Brimob 2 SST, dari Kodim stanby 20 orang di makonya, dari Kompi stanby 31 orang dimakonya. Sementara peralatan yang digunakan sesuai dengan SOP pengamanan. (Ham)