Mamuju, 8enam.com.-Untuk ketiga kalinya, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Mamuju kembali melakukan unjuk rasa di Kantor Gubernur Sulbar menuntut agar masalah di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Regional Sulbar segera diselesaikan.
Ketua PMII Cabang Mamuju, Wais Walqarni mengatakan, mundurnya 17 dokter di RSUD Regional Sulbar membuat pelayanan rumah sakit hampir lumpuh. Pada persoalan itu, Gubernur Sulbar dinilai tidak serius untuk segera meyelesaikan hal tersebut.
“Gubernur Sulbar tidak serius dan tidak tegas dalam menagani kasus mundurnya 17 dokter RSUD Regional,” kata Wais, Jumat ( 12/1/2017).
Wais menganggap, persoalan mundurnya 17 dokter merupakan pengingkaran terhadap hak hidup masyarakat yang menginginkan terjaminya pelayanan kesehatan.
“Olehnya itu kami mendesak Polda Sulbar untuk mengusut mundurnya 17 dokter dari RSUD regional Sulbar secara sepihak,” tegasnya.
Dalam aksinya, pengunjuk rasa membawa spanduk dan pamplet yang bertuliskan mendesak Gubernur Sulbar untuk segera menghadirkan dokter pengganti.
“Rakyat tidak butuh janji pak pada saat sakit, mereka butuh obat dan dokter. Tidak mungkin jika rakyat sakit mau di bawa kebengkel dan tukang jahit sepatu, Jika persoalan dokter tidak bisa diselesaikan maka percuma dong anggaran yang di kucurkan ke RS. Regional Sulbar,” Kata Hasnal dalam orasinya. (Edo)