Mamuju Utara, 8enam.com.-Karena di duga menyalahi spek, Tanggul Sungai Lariang, di Desa Lariang, Kecamatan Tikke Raya yang dibangun tahun anggaran 2016 lalu dengang anggaran miliyaran kini kembali di soal warga setempat. Pasalnya, proyek yang menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ini sebagian telah jebol.
Malik, warga setempat menuturkan, panjang tanggul sungai yang jebol tersebut sekitar 100 meter, tepatnya di Dusun Kurondo tidak jauh dari pemukiman warga. Dengan jebolnya tanggul ini kata Malik, potensi meluasnya erosi di wilayah itu sangat besar.
“Meski yang ambrol ke sungai ini hanya sekitar 100 meter saja, namun tidak menutup kemungkinan akan terus meluas hingga mengikis kebun warga. Bahkan bisa mengancam pemukiman di Dusun Kurundo, Kolaka dan Dusun Kalidu,” tutur Malik.
Menurutnya, bagian tanggul yang jebol kedalam sungai ini karena material yang digunakan adalah batu kecil, bukan batu gaja. Sehingga batu-batu ini mudah hanyut terseret banjir. Pemasangan batu kecil ini juga menurut Malik diduga kuat menyalahi spek.
“Pembangunan tanggul tahun 2016 lalu yang memakai batu kecil ini sudah disoal warga dari awal, karna materialnya tidak memakai batu gajah. Sekarang terbukti kan, tanggul yang memakai batu kecil itu tidak bertahan lama dan ini merugikan masyarakat,” ujarnya. (Joni)