Sabtu , Oktober 25 2025
Home / Daerah / Jamin Keadilan Harga Pangan, Gubernur SDK Tegaskan Keseimbangan Hulu-Hilir Pertanian di Rapat Turun Sawah Polman

Jamin Keadilan Harga Pangan, Gubernur SDK Tegaskan Keseimbangan Hulu-Hilir Pertanian di Rapat Turun Sawah Polman


Polman, 8enam.com.-Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar), Suhardi Duka (SDK), menegaskan pentingnya menjaga keseimbangan harga demi terciptanya keadilan antara kesejahteraan petani sebagai produsen dan kemampuan daya beli masyarakat sebagai konsumen.

Pesan kunci ini disampaikan saat Gubernur menghadiri Rapat Turun Sawah tingkat Daerah Irigasi Lakejo di Kecamatan Tapango, Kabupaten Polewali Mandar, Jumat (24/10/2025).

Stabilitas Harga di Sektor Hilir

Kegiatan Turun Sawah ini diselenggarakan dalam rangka menyambut musim tanam rendengan tahun 2025/2026 di areal Bendungan Lakejo, Desa Dakka. Turut hadir Bupati Polman Samsul Mahmud, anggota DPRD Sulbar, serta berbagai pimpinan OPD provinsi dan kabupaten.

Gubernur SDK berharap produksi gabah petani di Sulbar terus meningkat berkat perbaikan sistem irigasi dan dukungan pemerintah. Namun, ia menekankan bahwa keberhasilan produksi di sektor hulu harus diimbangi dengan pengendalian harga di sektor hilir.

“Kalau hulunya sudah bagus, kita bawa ke hilir, yaitu harga di pasar. Harga beras tidak boleh terlalu tinggi dan tidak boleh terlalu rendah,” ujar SDK.

Menurut SDK, harga yang terlalu tinggi hanya menguntungkan petani tetapi menyulitkan masyarakat. Sebaliknya, harga yang terlalu rendah merugikan petani. Oleh karena itu, penetapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) menjadi instrumen penting untuk menciptakan keadilan ekonomi.

“Kalau gabah Rp8.000 per kilogram, berarti harga beras bisa Rp16.000 di pasar. Tentu masyarakat tidak mampu. Karena itu pemerintah menetapkan harga sekitar Rp13.500 agar petani tetap untung dan masyarakat tetap bisa membeli,” jelasnya.

Keseimbangan harga ini ditekankan sebagai kunci stabilitas pangan daerah dan untuk mendukung daya saing beras lokal Sulbar di pasar nasional.

Dampak Positif Irigasi Lakejo

Sementara itu, Bupati Polman, Samsul Mahmud, melaporkan bahwa sistem irigasi Lakejo kini menjadi tulang punggung pertanian di Tapango. Irigasi tersebut mengairi sekitar 1.250 hektar sawah dan telah meningkatkan hasil panen petani secara signifikan.

“Kalau dulu hasil panen hanya 5 sampai 6 ton per hektar, sekarang sudah meningkat menjadi 8 sampai 9 ton,” ungkap Samsul. (Rls)

Check Also

Profesionalisme ASN Wajib Berkarakter, Kepala BPSDMD Sulbar Isi Ceramah Latsar CPNS Pasangkayu

Mamuju, 8enam.com.-Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi Sulawesi Barat, Asran Masdy, menjadi …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *