Mamuju, 8enam.com.-Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, kembali dilaksanakan secara virtual pada 27 Juli 2021 di Mamuju, Sulawesi Barat, dengan tema “Jarimu Harimaumu” yang diikuti oleh 738 peserta secara daring.
Program ini menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari Founder Manabrain Institute Fiqram Iqra Pradana, Pegiat Sosial dan Aktivis Chifari Ikhsan Santoso, Direktur Resensi Institute Muhammad Albar, dan Influencer Sri Rahma Dani. Adapun bertindak sebagai moderator adalah Muh Ansari dari Mafindo. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan 57.550 orang peserta.
Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. “Infrastruktur digital tidak berdiri sendiri. Jadi, saat jaringan internet sudah tersedia, harus diikuti dengan kesiapan-kesiapan pengguna internetnya agar manfaat positif internet dapat dioptimalkan untuk membuat masyarakat semakin cerdas dan produktif,” kata Presiden.
Fiqram Iqra Pradana yang membawakan materi “Kondisi Otak dalam Percakapan Virtual”. Dia mengatakan, menjaga diri jangan hanya dilakukan di dunia nyata tapi juga dunia maya. Untuk itu, jangan berlebihan dalam membagikan sesuatu di media sosial.
“Seringkali kita serampangan membuka rahasia kehidupan kita, main unggah saja. Jadilah pribadi yang elegan, yang tahu batas dan rahasia,” tandasnya.
Sri Rahma Dani menyampaikan topik “Etika Berjejaring, Jarimu Harimaumu”. Untuk menciptakan hubungan yang positif di medsos, kata Rahma, tanamkan sikap saling menghargai dan selalu berfikir positif, serta menjaga unggahan.
“Hati-hati dalam mengunggah, pikir baik-baik dulu apakah itu bermanfaat? apakah tidak akan menyakiti orang lain? Jarimu harimaumu, jangan sampai jari-jari kita yang membawa kita ke jeruji besi,” ujarnya.
Chifari Ikhsan Santoso membawakan tema “Mengenal Lebih Jauh Cara Menyuarakan Pendapat di Dunia Digital”. Dia menekankan agar jangan overposting dalam berpendapat ataupun mengunggah sesuatu di medsos. Overposting berarti melakukan unggahan yang terlalu banyak sehingga dapat bersifat mengganggu daripada informatif.
“Memang, sekali lagi kontrol pada konten dapat dilakukan, namun jika bisa dimulai dari diri sendiri, hal ini tentu akan jauh lebih ideal dan menyenangkan untuk banyak orang,” ucapnya.
Muhammad Albar menyampaikan tema “Tips Menjaga Keamanan Digital Bagi Anak-anak di Dunia Maya”. Albar menyarankan orangtua agar memiliki kontrol terhadap anak terutama terkait apa yang boleh ditonton atau diakses.
“Pakai aplikasi seperti Family Link, Kids Place dan Kaspersky Safe Kids yang bisa memantau aplikasi yang sering digunakan anak dan apa saja yang diunggah anak,” jelasnya.
Terlihat antusiasme dari para peserta yang mengirimkan banyak pertanyaan kepada para narasumber. Panitia memberikan uang elektronik senilai Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih. Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi.
“Bagaimana menyikapi akun medsos yang suka mengujar kebencian agar kita tidak terpancing untuk membalas dengan ujaran kebencian juga?” tanya Andreas Novia Tjendro, peserta kegiatan literasi digital di Mamuju.
Sri Rahma Dani mengatakan, kuncinya adalah tetap bersikap positif dan hadapi dengan tenang. “Harus tetap elegan. Kalau mau menegur atau membalas komen, sampaikan dengan sopan,” saran dia.
Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun media sosial @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi. (***)