Mamuju, 8enam.com.-Program Mamuju Mappaccing yang menjadi andalan Habsi Wahid bersama Irwan Pababari, dinila gagal total. Hal itu diungkapkan oleh mantan Ketua Relawan Mamuju Mappaccing di Pasar Lama, Muhammad Fauzan.
“Seingat saya, setiap kami turun membersihkan ibu-ibu secara sukarela membuat bubur kacang ijo atau apa saja yang bisa dikonsumsi setelah kegiatan selesai,” kata Fauzan, Rabu (2/12/2020).
Fauzan mengungkapkan, biaya yang pihaknya gunakan untuk membuat kacang ijo dan lainnya bersumber dari pribadi relawan Mamuju Mappaccing.
“Tidak ada anggaran dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mamuju,” katanya.
Dia juga mengungkapkan bahwa pihaknya sempat dijanji oleh Pemkab Mamuju terkait anggaran yang akan digunakan dilapangan, namun hingga kini pihaknya belum pernah mendapatkan apa-apa.
“Jadi, setiap membersihkan kami menggunakan biaya pribadi,” kata Fauzan.
Lanjut Fauzan mengungkapkan bahwa dirinya ditunjuk oleh Bupati Mamuju, Habsi Wahid, sebagai Ketua Relawan Mamuju Mappaccing di Pasar Lama pada awal periodenya, 2015 lalu.
“Jadi, kami menjalankan program Mamuju Mappaccing selama kurang lebih dua tahun dan itupun tidak ada perhatian dari Pemkab Mamuju. Setelah itu, kami bubar,” katanya.
Menanggapi pembangunan tugu Mamuju Mappaccing yang menggantikan tugu tani di simpang lima Mamuju, 2019 lalu, Fauzan menganggap Pemkab Mamuju melakukan pemborosan anggaran.
“Seandainya biaya pembangunan tugu Mamuju Mappaccing digunakan untuk pengadaan mobil pengangkut sampah, mungkin itu akan lebih bermanfaat,” kata Fauzan. (23/edo)