Mamuju, 8enam.com.-Gedung DPRD Kabupaten Mamuju kini menjadi perbincangan. Pasalnya kantor yang dibangun dengan menghabiskan anggaran puluhan milyar tersebut, belum cukup satu tahun plafon di ruangan komisi 2 sudah jebol.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi 2 DPRD Kabupaten Mamuju, Mahyuddin angkat bicara.
“Benar dinda, diruangan komisi 2 Lantai telah trjadi kebocoran Palpon. Sebntar jam 2 DPRD akan RDP dgn Dinas PU dan pihak tetkait untuk diminta klarifikasinya,” kata Mahyuddin saat dihubungi melalui sambungan WhatsApp, Kamis (4/6/2020).
Mahyuddin mengungkapkan, sebagai Ketua Komisi 2 dirinya sangat menyayangkan kejadian ini, mengingat kantor ini belum cukup 1 thn peresmiannya. Apalagi jika penyebabnya ditengarai krn kesalahan Instalasi Air di Gedung Dprd.
“Kalau desain instalasinya bagus, seberapun air yag mengalir dari kran pasti terbuang melalui pipa pembuangan,” terangnya.
Lebih lanjut Ia mengungkapkan, jangan ada kesan gedung ini dikerja dengan desain yang tidak propesional dan tuntas, sehingg tidak terkesan asal menghabiskan anggaran saja.
“Pihak Dinas PU sebagai penanggung jawab tekhnis harus segera memanggil rekanan yang memenngkan tender pekerjaan kantor DPRD Mamuju,” ujarnya.
Lanjut disampaikan Mahyuddin, anggaran yg kurang lebih Rp 38, 6 milyar dibanding dengan bangunan lain di sekelilingnya, ini cukup fantastis dan jika tidak berbanding lurus dengan kualitas pekerjaannya maka sangat disayangkan.
“Saya berharap cukup kantor DPRD saja yang kejadiannya seperti ini, karena kerisauan terbesar saya adalah, jika pembangunan infrastruktur di daerah ini di kerja dengan tdk memperhatikan kulitas pekerjaan, maka bisa di bayangkan wajah pembngunan Mamuju akan seperti apa di masa-masa yg akan datang,” pangkasnya. (edo)