Mamuju, 8enam.com.-Sudah empat tahun tak mendapat perhatian dari Pemkab Mamuju, kondisi jalan penghubung antara Kelurahan Simboro dan Kelurahan Rangas tepatnya di Lingkungan Tambayako, Jalan Daeng Sirua kelurahan Simboro kecamatan Simboro Kabupaten Mamuju rusak parah.
Melihat kondisi itu, warga Lingkungan Tambayako terpaksa berinisiatif sendiri mengumpulkan dana untuk menyewa alat berat untuk memperbaiki jalan rusak tersebut.
“Tadi kami sewa alat Rp 500 ribu perjam, alat kita pake 3 jam, kemudian masyarakat lewat memberi kami kurang lebih Rp 70.000 untuk beli minum. Yang saksikan di lokosi ada Kepala Linggungan Tambayako, Kepala Lingkungan Sese dan Ketua RT Tambayako,” Kata Ahmad
Dia mengaku, masyarakat berinisiatif mengumpulkan uang untuk menyewa alat berat, karena pemarintah seakan tutup mata dengan kondisi jalan.
“Tahun lalu kita di janji akan di kerja, anggarannya masuk Di DAK. Tapi nyatanya anggaran tahun 2020 tidak masuk lagi,” tutur Ahmad.
Dana itu kata Ahmad dari kontraktor yang malakukan pengambilan timbunan yang mengakibatkan jalan becek, dia (kontraktor red) sumbang sekitar Rp 2 juta untuk beli timbunan untuk tutupi jalan yang berlubang. Tapi pihaknya perpikir lebih baik sewa alat berat untuk meratakan jalan yang berlubang dan sekaligus di bikinkan saluran air.
“Yang di kerja tadi ini cuma Lingkungan Tambayako, Jalan Mustafa Daeng Sirua sekitar 100 M, karena di situ yang rusak parah dan pas pendakian. Karena sudah banyak pengendara roda 2 yang jatuh dan pengendara roda 4 mundur saat di tanjakan yang rusak,” ungkapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya jalanan tersebut secara swadaya mulai 2017 sampai 2018, warga lingkungan Sese bersama warga Lingkungan Kayu Colo beli semen kurang lebih 200 Zak, beli sirtu dan sewa molen untuk digunakan mengecor jalan itu tapi tidak mampu bertahan lama karena banyak mobil besar selalu melintasi jalan tersebut. (edo)