Mamuju, 8enam.com.-Menyikapi lemahnya pertumbuhan ekonomi Sulbar yang pada triwulan ketiga tahun 2019 berada di bawah nasional, yakni 4,67 persen, Anggota DPR RI Dapil Sulbar, Suhardi Duka mengatakan, pemimpin harus cerdas dan mampu merangsang investasi untuk masuk ke Sulbar.
Hal itu diutarakan Suhardi Duka (SDK) saat Kunker ke Sulbar sekaligus meresmikan rumah aspirasinya di kawasan pasar baru Mamuju, Sabtu (21/12/2019) kemarin.
“Pemimpin itu harus cerdas untuk mengelola sumber daya, juga harus mampu merangsang investasi agar masuk sehingga lapangan kerja terbuka,” ujar SDK.
Selain itu, SDK menilai kesalahan manajeman dalam penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) pemerintahan Sulbar harus segera dibenahi, sehingga bisa memacu pertumbuhan ekonomi kembali baik.
“Gubernur harus mendengar dan menggunakan tenaga yang ahli di bidangnya, sehingga secara manajemen bisa lebih baik dalam mengelola APBD dan APBN,” kata SDK.
Pemerintah Sulbar lanjutnya, harus berani mematok pertumbuhan di atas pertumhan ekonomi nasional. Sektor pertanian masih sangat potensial untuk dikapitalisasi sehingga kedepan Sulbar tidak lagi mengirim bahan mentah tetapi bahan jadi untuk dipasarkan.
“Sektor kita di pertanian harus lebih dikembangkan kedepan. Gunakanlah pikiran para ahli ekonomi untuk merangsang pertumbuhan ekonomi kita,” ucap SDK. (edo)