Mamasa, 8enam.com.-Puisi yang berjudul “Ditelan Badai Hitam”, Tragedi 7 Februari 2017 karya Martin Elfiana, yang di bacakan di oleh Reksi Ranggani (10) siswa kelas 4 SD 02 Saludengen, dalam acara Festival dab Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tingkat Kabupaten Mamasa, Selasa (7/3/2017).
Berikut petikan puisi yang berjudul Ditelan Badai Hitam karya Martin Elfiana
Kegelapan telah berlalu
Dan cahaya mulai menyapa gunung-gunung
Rembulan telah lenyap oleh langit
Dan matahari tak kunjung menampakkan rautnya
Tak jauh disana
Kabut turun laksana lembaran sutra
Membasahi pucuk-pucuk dedaunan
Membasahi bumi tanpa peduli
Angin bertiup kencang
Bagai di lereng gunung
Menghempas sawah, lading dan mukim
Menyerbu ganas tiada terkasih
Tak lama sesudah itu
Taufan bergemuruh
Pohon tumbang, padi gugur, rumah hancur
Bagai puing-puing gelas kaca
Meninggalkan gema percikan yang begitu lama semakin kecil
Ratapan dan tangis terdengar di sana sini
Rintihan kepedihan menyayat di ujung kalbu
Lihatlah……..
Kini semua telah sirna
Semua telah hilang
Ditelan badai hitam
Oh tuhan
Dimana engkau bersembunyi
Aku tak berdaya
Menyaksikan semua ini….
Menurut Simbriani (Ibu Reksi) mengatakan, Puisi itu dibuat oleh anaknya yang saat ini duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), yang terinspirasi ketika angin topan terjadi 7 Februari 2017 lalu. Teragedi itu membuat beberapa bangunan rusak di wilayah Saludengen, Kecamatan Bambang. (Pan)