Mamuju, 8enam.com.-Percepat pembangunan di Sulbar, Wakil Gubernur (Wagub) Sulbar, Hj. Enny Anggraeni Anwar mengajak seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Pemkab, untuk berkolaborasi dengan Bank Indonesia (BI). Hal tersebut disampaikan Wagub saat menghadiri acara Pertemuan Tahunan (BI), yang berlangsung di Ballroom Hotel d’Maleo, Kamis (6/12/2018).
“Mari kita bersinergi untuk memperkuat ketahanan dan pertumbuhan ekonomi Sulbar, demi mewujudkan pembangunan yang maju dan malaqbiq,”ajak Enny.
Enny katakan, salah satu bukti keseriusan BI menjadi mitra strategis bagi Pemprov Sulbar adalah rekomendasi kebijakan dengan didukung data dan analisis yang komprehensif.
“Kehadiran BI di provinsi ke- 33 ini yang telah menginjak tiga tahun, telah memberikan warna baru pada pembangunan Sulbar,” tutur Enny.
Meski demikian sambung Enny, masih terdapat kondisi belum optimalnya sumber pertumbuhan sektor utama Sulbar, di tengah tantangan produktivitas, konektivitas dan Sumber Daya Manusia (SDM). Hingga November 2018, realisasi inflasi tercatat 1,93 persen secara tahunan.
“Hal ini juga tidak lepas dari peran BI, bersama TPID di tingkat provinsi dan kabupaten. Saya berharap tali persaudaraan dapat berlanjut dan semakin kuat, demi kesejahteraan masyarakat Sulbar,” ucap Enny
Terkait pelaksanaan acara tersebut, mantan anggota DPR RI ini, berharap agar kegiatan itu dapat menjadi wadah untuk mengevaluasi progres pembangunan Sulbar, serta berdiskusi mengenai langkah strategis ke depan.
Sementara Kepala Perwakilan BI Sulbar, Dadal Angkoro mengatakan, kegiatan itu sebagai wujud dan akuntabilitas dari BI. Dadal mengungkapkan, tahun 2018 merupakan tahun yang penuh tantangan, sebab perekonomian global tumbuh tidak merata dan penuh ketidak pasti.
“Hal ini mungkin masih akan berlanjut sampai tahun depan, dengan ekonomi global yang tidak pasti, kita perlu sinergi untuk memperkuat ketahanan dalam menghadapi dampak kelambatan global, sembari menjaga momentum pertumbuhan ekonomi di dalam negeri,” kata Dadal.
Namun demikian, kata Dadal ditengah perekonomian global yang belum kondusif tersebut, kinerja perekonomian tahun 2018, masih tecatat cukup baik, dan stabilitas masih terjaga serta momentum pertumbuhan masih terus berlanjut.
Sedangkan, untuk Sulbar sendiri, Dadal menyatakan, sebagai daerah yang baru berkembang, Sulbar telah mampu melalui kondisi yang tidak pasti itu dengan cukup baik.
“Perekonomian Sulbar mampu tumbuh 7,9 persen pada triwulan tiga 2018, dengan inflasi yang rendah dan stabil,” kata Dadal
Hal tersebut, lanjut Dadal, semakin meningkatkan peran Sulbar dalam perekonomian nasional, serta telah menunjukkan ketahanannya dalam menghadapi hambatan global dengan stabilitas yang terjaga dan momentum pertumbuhan ekonomi yang terus berlanjut.
“Prospek ekonomi daerah ini akan lebih baik pada 2019, dan akan semakin lebih baik lagi dalam jangkah menengah panjang. Kunci dari semua itu adalah sinergi kebijakan ekonomi Sulbar antra Pemprov, Pemkab, BI dan seluruh otoritas, maupun instansi lainnya yang ada di Sulbar,” tandasnya.
Dalam kegiatan tersebut, juga dirangkaikan talkshow dengan mengangkat tema tentang perkembangan perekonomian Sulbar, dengan menghadirkan narasumber pakar ekonomi nasional Sunarsip dan Kepala Perwakilan BI Sulbar sendiri.
Diakhir acara, dilanjutkan pemberian penghargaan oleh Kepala Perwakilan BI Sulbar, kepada pemenang BI Awards 2018, dengan masing-masing kategori, yaitu Kabupaten Majene kategori Pemda dengan pengendalian inflasi terbaik dan kategori Media jurnalistik dengan berita terbaik diraih koran harian Ujungpandang Ekspres, sedangkan kategori Bank pengelola kas titipan terbaik, diraih Bank Sulselbar KC Pasangkayu.
Hadir pada kegiatan itu, Sekprov Sulbar Muhammad Idris, Wakil Bupati Majene Lukman, pimpinan OPD, pimpinan instansi vertikal, forkopimda, para pimpinan perbankan dan korporasi, para pelaku usaha, akademisi, serta undangan lainnya. (mhy)