Selasa , Juni 17 2025
Home / Daerah / Jika Tuntutanya Tidak Diakomodir, Ratusan Perawat Akan Istirahat Kerja

Jika Tuntutanya Tidak Diakomodir, Ratusan Perawat Akan Istirahat Kerja

Mamuju, 8enam.com.-Ratusan perawat dari 22 Puskesmas se Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulbar akan istirahat kerja jika tuntutanya tidak diakomodir oleh DPRD maupun Pemerintah Kabupaten Mamuju.

Hal itu disampaikan oleh ketua GNPHI Cabang Mamuju, Usman saat menggelar aksi unjuk rasa digedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Mamuju, Kamis (6/12/2018)

Usman katakan, dirinya dan 800 rekan perawat yang tergabung dalam GNPHI akan melakukan istirahat kerja apabila tuntutanya tidak dipenuhi oleh DPRD kabupaten maupun eksekutif.

“Aksi istirahat kerja ini kami lakukan sebab banyak persoalan yang terjadi dalam profesi kami, baik diskriminasi dalam pelayanan maupun kesejahteraan yang tak kunjung baik,” ujar Usman.

“Kami hanya ingin menyampaikan bahwa bertahun-tahun kami telah mengabdi untuk masyarakat Mamuju dan sekitarnya, bahkan kami adalah orang yang pertama bertemu dengan masyarakat ketika masyarakat itu sakit. Dan kamilah orang orang yang rela dan ikhlas merawat pasien selama 24 jam bahkan lebih lama daripada itu, untuk memastikan bahwa pasien mendapat perawatan dan pelayanan yang baik. Dan perlu di ketahui gaji kami tak seberapa tapi resikonya luar biasa,” ungkap Usman dihadapan sejumlah anggota DPRD Mamuju.

Baca juga :

Ratusan Tenaga Perawat Honorer Seruduk Kantor Bupati Mamuju, Ini Tuntutanya

Dari 22 Puskesmas yang ada di Kabupaten Mamju kata Usman, terdapat kurang lebih 800 orang tenaga honorer dan suka rela akan melakukan istirahat kerja, untuk tidak melakukan pelayanan di Puskesma-Luskesmas apabila tuntutanya tidak diakomudir oleh DPRD maupun pemerintah daerah.

“Kami tidak pakai bahasa mogok yah, tetapi kami beristirahat. Kami tidak akan melakukan pelayanan selama tuntutan kami tidak diakomodir,” ujar Usman saat ditemui usai aksi unjuk rasa di gedung DPRD mamuju.

DPRD Mamuju sendiri telah bersepakat untuk segera mengagendakan pertemuan khusus dengan pihak eksekutif dalam hal pencarian solusi dari permasalah di atas. Setidaknya, keputusan itu yang diambil oleh Ado Mas’ud, Syamsuddin, Malik Ballako, Nurdin Tolla, Yuslifar Yunus dan Sudirman, enam legislator Mamuju yang menerima aspirasi yang disampaikan ratusan perawat di gedung DPRD Mamuju.

“Tadi pihak DPRD sudah berjanji akan melakukan pertemuan dengan pihak pemerintah dengan melibatkan kami untuk menyelesaikan ini persoalan,” terangnya.

“Kami bersitirahat yah, bukan mogok. Karena kalau kami mogok, kami akan melanggar Undang-Undang profesi perawat. Itu berlaku khusus untuk perawat tenaga kontrak dan sukarela, bukan ASN,” tambahnya.

Pekerjaan sebagai perawat bukanlah pekerjaan yang mudah, sebab yang dihadapi adalah sesorang bukan benda mati. Pergi malam pulang pagi rela tak tidur demi menjaga mereka yang sakit, walaupun kadang selalu diremehkan dan tak jarang bekerja tanpa diberi upah.

“Olehkarenanya aksi ini adalah bentuk keritikan kami terhadap kebijakan pemerintah daerah yang tidak pernah merasakan apa yang kami rasakan sebagai seorang perawat, kami juga ingin sejahtera.!!,” tutup usman. (edo)

Check Also

Dukung Pendidikan Berkualitas, Gubernur Suhardi Duka Apresiasi Peresmian Kantor GTK

Mamuju, 8enam.com.-Gubernur Sulbar, Suhardi Duka (SDK) menghadiri peresmian Gedung Kantor Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *