Mamuju, 8enam.com.-Maju sebagai calon Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Daerah Pemilihan (Dapil) Sulbar pada Pemilihan Legislatif (Pileg) tahun 2019 mendatang, Sekertatis Provinsi (Sekprov) Sulbar, Ismail Zainuddin nyatakan mundur selaku Aparatur Sipil Negara (ASN). Hal itu disampaikan oleh Ismail Zainuddin saat upacara yang digelar di lapangan Upacara Kantor Gubernur Sulbar, Senin (9/7/2018).
Ismail katakan, pernyataan pengunduran dirinya tersebut sudah pernah disampaikan pada upacara bendera hari pertama masuk kerja usai libur lebaran beberapa waktu lalu.
“Seperti yang saya sampaikan sebelumnya, ketika saya menjadi pembina upacara pada hari pertama masuk kerja setelah libur hari raya Idul Fitri, hari ini insya Allah saya akan menuju Kantor KPU untuk mendaftarkan diri menjadi bagian dari proses penyelanggaraan Pemilihan Umum yang akan diselenggarakan pada April 2019,” kata Ismail
Dia mengungkapkan, surat pengunduran dirinya tersebut sudah disampaikan kepada Gubernur Sulbar pada Jumat 6 Juli 2018. Walapun demikian, masih akan tetap menunggu surat pemberhentiannya secara resmi.
“Itu adalah pengunduran diri bukan pernyataan berhenti dari jabatan, ini kita harus bisa bedakan. Saya menunggu surat pemberhentian itu secara resmi, karena itu menjadi bagian dari persyaratan saya untuk ditetapkan sebagai calon sementara atau tetap di DPD RI, semoga prosesnya cepat selesai,” ucap Ismail.
Pada kesempatan itu, Ismail juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh jajarannya apabila selama kurang lebih 12 tahun bersama ada suatu hal yang kurang berkenan.
“Saya mohon maaf kepada para eselon II, III dan semuanya, jika dalam pergaulan kita banyak hal-hal yang kurang berkenan, tapi sesungguhnya itu adalah dinamika birokrasi sebuah organisasi,” ucap mantan Penjabat Bupati Mateng tersebut.
Terkait surat pengunduran diri Ismail, dibenarkan oleh Kepala BKD Sulbar Amujib. Dia mengatakan bahwa surat pengunduran diri itu sudah berada di meja Gubernur.
“Apa yang sudah disampaikan Sekda tadi itu benar, Ia baru memasukkan pada Jumat pekan lalu, namun hingga saat ini Pak Gubernur belum ada ditempat, walaupun demikian, tentu saya akan menindaklanjuti berdasarkan proses yang akan dilakukan pak Gubernur,” terang Amujib.
Ditanya soal sosok Ismail, Amujib mengatakan secara pribadi sangat bersedih, sebab dirinya mengaku masih membutuhkan arahan dan bimbingan dari Ismail.
“Secara personil jujur saya menjadi orang yang merasa bersedih karena saya baru saja di Sulbar ,tetapi beliau mempercepat proses pengundiran dirinya untuk mengabdi ditempat lain, padahal sebenarnya saya masih butuh arahan dan bimbingan darinya,” tutur Amujib. (kominfo/mhy)