Mateng, 8enam.com.-Pemerintah Daerah itu mempunyai cita-cita yang harus diwujudkan, yaitu visi misi Bupati dan Wakil Bupati yang telah dijabarkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Visi Misi Bupati dan Wakil Bupati harus mampu direalisasikan, untuk merealisasikan dibutuhkan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang disiplin.
Ditemui di ruang kerjanya, Selasa (17/4/2018), Asisten bidang pemerintahan, Ishaq Yunus katakan, untuk mewujudkan visi misi Bupati dan eakil Bupati Kabupaten Mamuju Tengah, dibutuhkan Aparatur Sipil Negara yang memiliki disiplin. Karna ketika tidak didukung dengan ASN yang disiplin, maka visi misi akan hanya menjadi sebuah cita-cita yang tidak bisa diwujudkan.
“Yang menjadi kebijakan Bupati dan Wakil Bupati saat ini terkait bagaimana pentingnya disiplin terhadap Aparatur Sipil Negara yang ada di Kabupaten Mamuju Tengah, perlu kita dukung,” tutur Ishaq Yunus.
Bupati dan Wakil Bupati hanya meletakkan visi misinya. Untuk mewujudkan itu kata Ishaq, semua ada pada OPD, dari sekian OPD yang ada di Mamuju Tengah itulah yang akan mewujudkan visi misi Bupati dan Wakil Bupati sesuai dengan tupoksi masing-masing.
Ketika OPD yang ada di Kabupaten Mateng tidak mampu menjabarkan visi misi Bupati dan Wakil Bupati lanjutnya, maka apa yang diharapkan tidak akan dapat terpenuhi. Oleh karna itu dibutuhkan ASN yang memiliki komitmen, bekerja tanpa pamrih, tanpa kepentingan.
“ASN yang kita butuhkan adalah yang memiliki komitmen dengan Bupati, Wakil Bupati dan Sekkab, bahwa komitmen kita ingin mewujudkan visi misi Bupati dan Wakil Bupati yang telah kita letakkan dalam RPJMD kita. Inilah mimpi yang akan kita wujudkan 5 tahun kedepan, dan kita audah berada ditahun ke 3 dan seharuanya kita sudah dapat mengevaluasi sejauh mana capian visi misi yang telah tertuamg dalam RPJMD,” terangnya.
Menurutnya, ASN yang bekerja tanpa pamrih, adalah yang murni bekerja berdasarkan tupoksinya, tanpa embel-embel, tanpa kepentingan, dia bekerja itu semata-mata Nawaitu karna perannya sebagai abdi negara, abdi masyarakat, maka dia harus bekerja tanpa neko-neko, dia tidak memikirkan ada pimpinannya maupun anggotanya. yang terpenting adalah melaksanakan tugas pokoknya sesuai yang diperintahkan pimpinan, dalam rangka mewujudkan program-program Bupati dan Wakil Bupati.
“Harapan kita kedepan, kita tidak ingin ada bibit-bibit Patologi birokrasi (penyakit birokrasi) yang tumbuh dalam pemerintahan Mamuju Tengah, karna itu tidak dapat mendukung dari pada program-program kita dan bisa menjadi penyakit yang dapat menghambat pembangunan didaerah kita,” ungkapnya.
Dijelaskanya, Patologi Birokrasi yaitu orang-orang yang tidak disiplin, orang-orang yang hanya mengandalkan asal bapak senang, dia tidak memikirkan pekerjaan kualitas, tapi hanya laporan-laporan saja yang senantiasa disampaikan kepada pimpinan yang tidak mencerminkan kualitas, padahal sesungguhnya diinternal organisasinya misalnya rapuh karna tidak adanya konsulidasi yang baik.
“Oleh karna itu hal-hal yang perlu kita hindari adalah munculnya Patologi Birograsi atau penyakit-penyakit yang bisa menghambat pembangunan yang ada di Mamuju Tengah,” kuncinya. (Ysn Hms/Ra)