Mamasa, 8enam.com.-Kasus gigitan Anjing yang diduga terjangkit rabies atau yang lebih di kenal dengan Anjing gila, mulai marak di Mamasa. Baru-baru ini terjadi di wilayah Tatoa’ Kelurahan Mamasa yang disinyalir ada enam orang korban, dua diantaranya dibawa ke Puskesmas Mamasa.
Suasana tegang pun sempat terjadi di wilayah Tatoa’, Rabu kemarin, setelah Anjing yang diduga terjangkit rabies mengigit beberapa siswa SMAN 1 Mamasa. Melihat kejadian itu, warga sekitar bersama puluhan siswa SMA berbondong-bondong mencari anjing tersebut dengan sejumlah benda tumpul digenggaman masing-masing hingga pada akhirnya anjing tersebut ditemukan dan dibunuh.
Indah salah seorang warga Tatoa’ mengatakan, Berdasarkan informasi yang beredar, ada enam orang korban dalam kejadian itu. Dengan kejadian itu, Ia berharap agar pemberian vaksin terhadap anjing segera dilakukan, karena sesuai cerita yang beredar anjing yang diduga terjangkit rabies telah menggigit beberapa anjing lainnya dan berpotensi bertambahnya jumlah anjing rabies.
Sementara Pihak Puskesmas, Yusuf Pualillin membenarkan hal itu, kata dia, Ada dua pasien yang digigit Anjing pada 22 Februari lalu, masing-masing Riska (16), Desti (17) warga Mamasa. Dan pasien yang ditangani akibat gigitan Anjing sepanjang 2017 yakni 15 orang.
Menanggapi hal itu, Kepala Bidang (Kabid) Peternakan dan Kesehatan Hewan, Hesron Lululangi menjelaskan, Pihaknya belum menerima laporan terkait hal itu, namun pihaknya tetap akan meninjau lokasi tersebut guna melakukan langkah antisipasi jika benar anjing itu terjangkit rabies.
Ia menghimbau, masyarakat terhadap waspada terhadap anjing yang terjangkit rabies. Ciri-cirinya adalah, ekor melengkung kedalam, bagian lehernya kaku serta terus mengeluarkan liur dibagian mulut.
“Bulan Maret ini, akan ada penanganan terhadap rabies. Hal ini akan dilaporkan ke Provinsi agar alokasi obat/vaksin rabies memadai,” jelas Hesron. (Pan)