Mateng, 8enam.com.-Sebanyak 21 KK warga transmigrasi asal Provinsi Jawa Timur dan Daerah Istimewa Yogyakarta tiba di Kabupaten Mamuju Tengah, Provinsi Sulawesi Barat.
Dari 21 KK warga transmigrasi tersebut masing-masing, 11 KK dari Provinsi Jawa Timut yakni dari Kabupaten Blitar 3 KK dan Kabupaten Tranggalek 8 KK. Sementara fari Daerah Istimewa Yogyakarta sebanyak 10 KK.
Selain warga transmigrasi asal Jatim dan DIY, ada juga warga transmigrasi penduduk setempat. Warga transmigrasi tersebut akan ditempat di dua UPT yaitu, UPT Saluandeang dan UPT Salulisu.
Acara penyerahan dan penerimaan Warga transmigrasi ke Pemerintah Daerah Kabupaten Mateng sekaligus Penetapan Warga di UPT Salu Andeang dan UPT Salulisu berlangsung di UPT Saluandesang Kecamatan Tobadak Kabupaten Mamuju Tengah, Selasa (26/10/2021).
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Dirjen PKH dan Tanaman Pangan diwakili oleh DR. Hernalia Ratna Mustika Dewi beserta Rombongan, Dirjen PK Trans RI diwakili oleh Nirwan Helmi beserta Rombongan, Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar beserta Rombongan, Wakil Bupati Mateng, H. Muh. Amin Jasa, Kapolres Mateng, AKBP Muhammad Zakiy, Ketua DPRD Mateng, H. Arsal Aras, Sekdakab Mateng, H. Askary Anwar, Asisten Setda Mateng, Kepala Transmigrasi Sulbar, Kepala Transmigrasi Mateng, Kepala OPD Lingkup Pemkab Mateng.
Kepala Transmigrasi Sulbar, Ibrahim menyampaikan, tujuan kegiatan pendaratan dari Transmigrasi Penduduk Asal (TPA) Jawa Timur dan dari Daerah Istimewa Yogyakarta serta Transmigrasi Penduduk Setempat (TPS) lokal adalah melaksanakan kegiatan penempatan warga TPA dan TPS.
Setelah membangun dan mempersiapkan rumah sebanyak 97 unit di Salu Andeang dan 75 unit di Salulisu serta membangun fasilitas umum sarana air bersih dan jalan serta fasilitas umum lainnya kata Ibtahim, menetapkan pelaksanaan program tahun anggaran 2021 dengan menempatkan 86 kepala keluarga, terdiri dari TPA 13 KK dan TPS 35 KK untuk ditempatkan di UPT Salu Andeang, dan untuk TPA 8 KK dan TPS 30 KK untuk ditempatkan di UPT Salulisu.
Sementara Wakil Bupati Mateng, H. Muh. Amin Jasa menyampaikan Kabupaten Mamuju Tengah merupakan daerah otonom baru yang terbentuk berkat keberhasilan program transmigrasi dari pemerintah pusat, hampir semua unit pemukiman transmigrasi sudah terbentuk menjadi sebuah desa.
“Alhamdulillah perhatian penuh pemerintah pusat khususnya daerah transmigrasi yang terus-menerus tercurah untuk Kabupaten Mamuju Tengah, terbukti daerah kami telah ditetapkan masuk dalam target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024 sebagai kawasan transmigrasi,” kata Amin Jasa.
Amin Jasa berharap, program transmigrasi bukan hanya untuk mencukupi kebutuhan sandang pangan dan papan, namun kegiatan para transmigrasi di daerah kali bisa menghasilkan produk yang memiliki nilai tambah, sehingga mampu meningkatkan kehidupan ekonomi transmigrasi yang lebih baik.
“Kami berharap kawasan transmigrasi ini menjadi lumbung pertanian dan perkebunan, akan ada bantuan program pemerintah dalam rangka program pasca panen, akses pasar serta mendorong kegiatan ekonomi kreatif agar mereka semakin termotivasi bekerja lebih giat untuk kesejahteraan,” ujar Wabup.
Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar, mengucapkan selamat datang kepada warga transmigrasi dari Provinsi Jatim dan DI Yogyakarta serta penduduk transmigrasi setempat (lokal), hari ini saudara sudah menjadi penduduk Sulawesi Barat, menjadi bagian dari pembangunan dan pengembangan Sulawesi Barat.
Gubernur katakan, program Transmigrasi adalah pemindahan penduduk secara sukarela untuk meningkatkan kesejahteraan dan menetap di kawasan transmigrasi, di mana pemukiman transmigrasi merupakan satu kesatuan pemukiman atau bagian dari satu pemukiman yang diperuntukkan bagi tempat tinggal dan tempat usaha transmigrasi, yang selama 5 tahun akan dibina sebelum menjadi desa otonom baru yang mandiri.
“Pesan Kami, saling hormat menghormatilah dan saling menghargai kebiasaan dan budaya masing-masing, bekerja dan saling bahu-membahu, saling gotong royong dalam pembentukan karakter dan pembangunan, setiap ada perbedaan atau permasalahan mari duduk secara bersama selesaikan dengan rasa persaudaraan dalam musyawarah,” pesan Ali Baal Masdar.
Mewakili Dirjen PK Trans RI, Nirwan Helmi mengatakan, Bidang Transmigrasi ke depan adalah fokus dalam pemikiran bahwa revitalisasi sendiri merupakan salah satu solusi untuk mengatasi masalah pengangguran dan kemiskinan di berbagai daerah di indonesia, apalagi programnya juga memberikan dukungan pendidikan bagi peningkatan produksi dalam negeri.
Mewakili Dirjen PKH dan Tanaman Pangan, Herlina Ratna Mustika Dewi mengatakan, hari ini kita menyambut kedatangan warga transmigrasi baru yang dimana dalam hal ini memiliki harapan penuh dengan berkunjungnya di wilayah Sulawesi Barat khususnya di Mamuju Tengah di UPT Salu Andeang dan Salulisu.
“Kami akan membantu pelaksanaan program pengembangan pertanian terpadu terintegrasi berbasis teknologi, di mana Provinsi Sulawesi Barat adalah menjadi salah satu provinsi penyangga logistik, untuk komoditi pangan bagi ibu kota baru yang insya Allah akan dibangun di beberapa kabupaten wilayah Sulawesi Barat,” ungkapnya. (A-51)