Mamuju, 8enam.com.-Tingginya curah hujan yang mengguyur wilayah Sulawesi Barat beberapa hari terakhir mengakibatkan beberapa titik terendam air utamanya di Daerah Tarailu Kecamatan Sampaga Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Pasangkayu.
Dampak dari banjir tersebut, dua lokasi ini sempat memutus akses jalan karena ketinggian air yang meluap hingga menutupi badan jalan.
Menyikapi hal tersebut, Kapolres Matra bersama Dandim dan seluruh personil TNI/POLRI lainnya demikian pula Kapolres Mamuju beserta anggota Polres langsung menuju titik lokasi banjir untuk membantu proses evakuasi. Seperti banjir yg menerjang Taraillu yang mengakibatkan akses jalan dan jembatan penghubung Kabupaten Mamuju Tengah danengan Kabupaten Mamuju tidak aman untuk dilewati kendaraan.
Menurut Kabid Humas AKBP Hj. Mashura, Kapolda Sulbar juga langsung memerintahkan untuk menerjunkan Personel Brimob Polda Sulbar serta personil Direktorat Sabhara dan Personel Dit Lantas Polda untuk terjun ke dua lokasi yang dimaksud agar proses evakuasi lebih efektif.
Melalui Kabid Humas AKBP HJ. Mashura, Kapolres Matra mengatakan, sejak Minggu hingga saat ini pihaknya telah mengerahkan ratusan personel untuk mengevakuasi warga ketempat yang aman.
Selain evakuasi, pihaknya juga melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk mendirikan posko penanggulangan bencana. Dan Alhamdulillah ada beberapa titik posko penampungan masyarakat dan seluruhnya telah berada di posko untuk mengamankan diri.
“Saat ini Pemda Pasangkayu sudah menurunkan Dinas Sosial untuk membuat tenda dan dapur umum, sedangkan BPBD Pasangkayu menyiapkan evakuasi korban dari Kalindu dengan menggunakan perahu karet,” ujarnya.
Lanjut dikatakan, salah satu penyebab banjir ini selain karena curah hujan yang cukup tinggi, juga dikarenakan meluapnya sungai Surumana yang menjadi pembatas antara Kabupaten Pasangkayu Provinsi Sulbar dan Kabupayen Donggala Provinsi Sulteng, serta ditambah dengan buruknya saluran pembuangan atau saluran air atau drainase diwilayah Sehingga membuat beberapa daerah Terendam air.
“Akibatnya ada ratusan rumah warga yang terendam banjir sehingga perabot dan barang berharga lainnya harus rusak. Namun Alhamdulillah sampai saat ini tidak ada korban jiwa,” tutup AKBP Hj. Mashura. (HPS)