Mateng, 8enam.com.-Diguyur hujan sejak siang hingga malam hari, ratusan hektar tanaman padi di Desa KUO, Kecamatan Pangale, Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng) terendam air dan terancam gagal panen.
I Nyoman Rudito, salah seorang petani menuturkan, tingginya intensi curah hujan yang mengguyur wilayah Desa KUO, Kecamatan Pangale Kabupaten Mamuju Tengah, mengakibatkan ratusan hektar tanaman padi terendam air.
Dia juga mengatakan, tanggul penahan air yang ada di Dusun Rawa Pandang sudah jebol sejak lama. Artinya air hujan yang jatuh di Desa KUO bertemu dengan air sungai dan tertahan akibat jebolnya tanggul penahan air, sehingga berdampak pada terendamnya areal persawahan.
“Kami selaku petani merasakan dampaknya, karena tanaman padi terendam yang mrngakibatkan menurunnya hasil produksi petani,” tutur Rudito.
Menurutnya, dampak dari banjir ini akan membawa penyakit pada tanaman padi seperti jamur dan bakteri setelah air ini surut.
“Olehnya itu, untuk mengantisifasi terjadinya gagal panen, setelah air surut kita lakukan penyemprotan dengan fungisida dan selanjutnya dilakukan pemupukan.
Akibat banjir ini kata Rudito, jika gagal total maka petani mengalami kerugian sekitar 7 sampai 8 juta perhektarnya. Namun demikian, pihaknya berharap semoga air yang merendam tanaman padi itu cepat surut agar petani tidak gagal panen.
“Harapan kita kepada pemeribtah agar tanggul yang jebol di Dusun Rawa Pandang itu segera di tangani, agar banjir seperti ini bisa diatasi,” harapnya. (Ds/Ra)