Mateng, 8enam.com.-Untuk memastikan Perusahaan Kepala Sawit (PKS) yang ada di Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Sulbar, Komisi 2 DPRD Kabupaten Mateng berkunjung ke PT Global Prima Lestari di Kecamatan Karossa, Kabupaten Mateng, Jum’at (13/5/2022).
Kunjungan tersebut dipimpin langsung oleh Ketu Komisi 2 DPRD Mateng, Fatahuddin Al Gafiqhi bersama anggota komisi 2.
Melalui sambungan telpon, Fatahuddin mengatakan, selain sudah diagendakan sebelumnya, kunjungan ini juga sekaligus untuk mempertegas pernyataan pada saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama dengan 4 PKS dengan PKASINDO dan petani sawit beberapa waktu lalu.
“Selain sudah diagendakan, kami juga melakukan rapat komisi dan sepakat untuk turun kelapangan untuk melihat, mengevaluasi terhadap komitmen yang sudah kita sampaikan pada RDP beberapa waktu lalu, termasuk komitmen perusahaan terhadap penetapan harga TBS yang sudah ditetapkan oleh Dinas Perkebunan Provinsi Sulbar,” tutur Fatahuddin.
Fatahuddin juga sampaikan, selain soal komitmen PKS terhadap penetapan harga TBS, pihaknya juga menanyakan soal potongan presentase TBS.
“Alhamdulillah potongan presentase yang awalnya 6 persen, hari ini sudah turun ke angka 4-4,5 persen. Meski demikian, kami juga tetap minta untuk tetap mengikuti Permentan no 1, karena dalam Permentan tidak disebutkan soal potongan presentase,” kata Fatahuddin.
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini menuturkan, alasan pihak PT Global melakukan pemotongan presentase adalah Soal kualitas buah, janjangnya yang panjang termasuk curah hujan, karena tidak mungkin buah masyarakat dikembalikan.
“Nanti kita akan banding bagaimana kualitas buah di setiap PKS, karena kami juga akan kunjungi semua PKS yang ada di Mamuju Tengah,” ujarnya.
“Jadi kalau pihak PT Global masih ngotot dengan angka 6 persen pemotongan, maka izin HGU nya akan kami cabut, kalau bukan kami maka masyarakat akan cabut,” tegasnya.
Terkait harga TBS yang berbeda di 4 PKS di Mamuju Tengah lanjut Fatahuddin lagi, pihak PT Global menjelaskan bahwa pangsa CPO setiap perusahaan itu beda-beda termasuk kualitas CPO.
“Kenapa ini menjadi perhatian kami, Karena kita ingin dunia usaha di Mateng ini bisa berkembang, kemudian para investor yang datang ke Mateng ini merasa nyaman untuk berinvestasi. Dengan adanya investasi, tentu ada perputaran ekonomi,” tutupnya. (Amr)