
Mamuju, 8enam.com.-Minimalisir kegiatan dengan melibatan orang banyak menjadi konsekuensi logis dari bergulirnya tahapan Pilkada lanjutan, di tengah pandemi covid-19 yang belum juga reda. KPU Mamuju sendiri telah melakukan rasionalisasi anggaran kegiatan, khususnya ragam agenda dengan pelibatan orang banyak.
Ketua KPU Mamuju, Hamdan Dangkang menyebut, dari rasionalisasi anggaran yang dilakukan itu, ditemukan asumsi senilai kurang lebih Rp 500 Juta.
“Kami telah menerima edaran dari KPU RI untuk kita melakukan rasionalisasi anggaran. Jadi segala Bimtek yang istilahnya tidak mesti dilakukan secara tatap muka, itu kita hilangkan. Cukup dilaksanakan secara virtual saja. Ada juga Bimtek yang tidak bisa dilaksanakan secara virtual, harus dengan tatap muka. Itu yang kita pertahankan. Kemudian kita mengurangi beberapa perjalanan dinas, kemudian sosialisasi yang menghadirkan massa itu kita hilangkan. Kira-kira anggaran yang bisa kita rasionalisasi itu hampir Rp 500 Juta,” ujar Hamdan, Selasa (16/6/2020).
Hamdan menuturkan, tahapan Pilkada yang dijalankan di tengah pandemi covid-19, jelas berdampak pada pemenuhan ragam kebutuhan dalam hal pencegahan penyebaran virus, yang menyerang saluran pernapasan itu. Implikasi anggaran jelas jadi hal yang tidak bisa ditawar.
“Ada penambahan dalam rangka penanganan covid-19 itu ada sekitar Rp 5 Milar. Peruntukannya itu adalah penambahan honor, penambahan KPPS, PPDP, penyediaan APD baik di tingkat KPU kabupaten, PPK, PPS, sampai dengan KPPS. Bahkan kami juga akan menyediakan sarung tangan serta masker bagi pemilih di TPS,” sambungnya.
“Itu semua yang kami tawarkan ke pihak Pemda kemarin. Apalagai Kemendagri juga telah mengimbau ke Pemda untuk serius membantu KPU. Di situ juga disepakati bahwa penganggarannya 50 Persen di tanggung oleh APBD, 50 Persennya lagi ditanggung APBN,” Hamdan menambahkan.
Lanjut dikatakan Hamdan, anggaran tersebut rencananya juga akan digunakan untuk membantu sosialisasi para calon Kepala Daerah. Menurut Hamdan, metode kampanye para peserta Pilkada tahun ini jelas bakal jauh berbeda dari even serupa sebelum-sebelumnya.
“Kan calon ini dibatasi juga kampanyenya. Semua diarahkan dengan menggunakan sosialisasi secara virtual. Bahkan pertemuan terbatas saja itu hanya bisa dilaksanakan maksimal 20 orang saja. Makanya kami menambah APK mereka untuk sosialisasi di media cetak dan elektronik. Termasuk bahan-bahan cetak lainnya,” ungkap Hamdan Dangkang. (*)