8enam.com Media Online Sulawesi Barat
Mamuju, 8enam.com.-Berikan pemahaman kepada masyarakat terkait prosedur pengurusan kartu BPJS kesehatan, Persatuan Pemuda Hindu Dharma (Peradah) Provinsi Sulbar, bekerjasama dengan Kantor Cabang BPJS Mamuju gelar sosialisasi di Desa Toabo Kecamatan Papalang Kabupaten Mamuju, Sabtu (16/9/2017).
Sosialisasi tersebut di hadiri oleh, Ketua Peradah Sulbar, I Made Artiasa,
Refi Bidang Perluasan Peserta dan Kepatuhan BPJS KC Mamuju dan sekitar 50 masyarakat Desa Toabo.
Dalam arahanya, Refi menyampaikan, yang wajib di ketahui bahwa peserta BPJS kesehatan itu bermacam-macam. Ada peserta BPJS kesehatan non Penerima Bantuan Iuran (PBI). Ini adalah masyarakat yang mampu atau masyarakat pekerja, seperti pekerja yang menerima upah. Ini akan di bayarkan oleh instansi atau perusahaan tempatnya bekerja, contohnya, PNS, karyawan. Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU), yang biasa di sebut peserta mandiri.
Selanjutnya, bukam pekerja. Artinya orang yang sudah tidak bekerja namun memiliki penghasilan, contohnya pensiunan dan veteran. Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI), PBI ini di bagi ada PBI Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), di biayai oleh Pemerintah Pusat dan PBI Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) di biayai oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab).
“BPJS PBI APBD tidak bisa di gunakan di luar daerah. Hal tersebut di karenakan BPJS PBI di biayai oleh APBD Kabupaten dimana tempat kita berdomisili, terkecuali BPJS yang di biayai oleh pemerintah pusat atau APBN. BPJS PBI bisa di gunakan diluar daerah dengan catatan dalam keadaan darurat,” terangnya.
Dia menjelaskan, kartu BPJS tidak bisa di gunakan di Rumah Sakit yang tidak bekerjasama dengan BPJS, pemasangan kawat gigi (Behel), usaha untuk mendapatkan keturunan dengan cara melakukan bayi tabung. Intinya yang tidak ada indikasi medis tidak di tanggung BPJS. (Ra)
