8enam.com Media Online Sulawesi Barat
Mamuju, 8enam.com.-Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng) menduduki urutan terendah peserta KB Baru (PB) dalam penggunaan alat kontrasepsi tahun 2018. Sementara Kabupaten Majene menduduki urutan terbaik peserta KB Baru (PB) dalam penggunaan alat kontrasepsi tahun 2018 dengan capaian 103.131 persen.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulbar dalam konferensi Pers evaluasi capaian program KKBPK dan progres kampung KB Januari sampai dengan November 2018.
Kepala Badan Perwakilan BKKBN Provinsi Sulbar, Hj. Andi Ritamariani menyampaikan, Kabupaten Majene menduduki urutan terbaik peserta KB Baru (PB) dalam penggunaan alat kontrasepsi tahun 2018 dengan capaian 103.131 persen. Kabupaten itu melejit jauh dari kabupaten lain.
Berdasarkan data per bulan November 2018 yang disampaikan BKKBN Provinsi Sulawesi Barat, di Kabupaten Majene tercatat jumlah pengguna IUD 329, MOW 93, MOP 0, Kondom 159, Implant 703, suntik 2.058, pil 1038 dengan total 4.248.
Sementara kabupaten terendah berada di Kabupaten Mamuju Tengah dengan capaian 41.17 persen. IUD 29, MOW 18, MOP 0, Kondom 21, Implant 208, suntik 1.086, pil 330, total 1.692.
Kepala BKKBN Sulbar Hj. Andi Ritamariani mengatakan, capaian tersebut dapat menghambat jumlah pertumbuhan penduduk di Majene.
“Hasil yang dicapai akan kita lihat lima tahun ke depan. Mesikipun begitu, apa yang dicapai Kabupaten Majene telah dapat kita lihat,” kata Rita dalam konferensi pers di kantor BKKBN, Kamis (20/12/2018).
Sementara untuk empat kabupaten lain lanjutnya, Mamuju dengan capaian 88,97 persen, menyusul kabupaten Mamasa dengan 89.99 persen, Kabupaten Pasangkayu 64,13 persen dan di bawah Kabupaten Mamuju Tengah ada Kabupaten Polewali Mandar, 49,02 persen.
Rita juga menyampaikan, rencananya Bupati Kabupaten Majene akan menerima penghargaan di Jakarta yang diserahkan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani atas prestasi tersebut,”ujarnya. (*/edo)
