Mamuju, 8enam.com.-Kasus penembakan yang memakan puluhan korban di Masjid Al Noor dan Masjid Linwood Selandia Baru mendapat beragam reaksi dari berbagai pihak.
Kasus penembakan tersebut juga mendapat perhatian dari dunia internasional terutama dari kalangan ummat muslim.
Kejadian itu pun membuat organisasi organisasi keagamaan dan kepemudaan serta kemahasiswaan di indonesia angkat bicara dan menyayangkan aksi brutal yang dilakukan terhadap ummat muslim di Selandia Baru yang juga diklaim sebagai salah satu negara paling aman di dunia.
Atas kejadian tersebut, Badko HMI Sulselbar juga angkat bicara. Saat ditemui secara langsung, Ketua Umum Badko HMI Sulselbar Lanyala Soewarno, mengungkapkan rasa keprihatinan dan belasungkawa yang mendalam terhadap korban dari aksi penembakan brutal di Selandia Baru.
“Selaku Ketua Umum Badko HMI Sulselbar, saya mewakili kader HMI Se Sulselbar mengirimkan belasungkawa kepada korban penembakan yang terjadi di Masjid Al Noor dan Masjid Linwood Selandia Baru,” ungkapnya.
Lanyala Soewarno pun mengutuk tindakan penembakan tersebut yang dianggapnya sebagai aksi brutal yang tak berperi kemanusiaan.
“Kami mengutuk keras setiap kejadian yang melanggar HAM yang tak berperi kemanusiaan. Kejadian di Selandia Baru tersebut adalah tindakan biadab yang tak memiliki nilai kemanusiaan antar sesama, kejadian tersebut memperlihatkan terorisme yang nyata dan jelas memusuhi ummat muslim, karena kejadiannya di mesjid atau rumah ibadah,” tegasnya.
Dia pun meminta kepada pemerintah Indonesia agar mendesak Pemerintah Selandia Baru untuk mengklarifikasi tragedi penembakan tersebut, karena dalam kejadian tersebut ada WNI yg menjadi korban.
“Kami meminta kepada Pemerintah Indonesia agar secepatnya mendesak Pemerintah Selandia Baru untuk mengklarifikasi kejadian yang terjadi di negaranya,” tegasnya.
Pria yang akrab disapa Bombom ini juga meminta agar pemerintah Indonesia memutuskan hubungan diplomatik dengan pemerintah Selandia Baru jika mereka tidak segera melakukan klarifikasi.
“Jika pemerintah Selandia Baru tidak melakukan klarifikasi terhadap aksi penembakan tersebut, maka kami meminta kepada pemerintah Indonesia untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan pemerintah Selandia Baru dan bila perlu duta besar mereka diusir dari Indonesia,” tutupnya.
Sekedar diketahui, kejadian penembakan terhadap ummat muslim di Selandia Baru terjadi ketika ummat muslim sedang melaksanakan ibadah sholat jum’at. Kejadian tersebut telah menewaskan kurang lebih empat puluh orang dan belasan lainnya mengalami luka-luka. (Amir/edo)