Mamuju, 8enam.com.-Rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat di desa di sebabkan karena ketidak berdayaan masyarakat desa. Ketidak berdayaan itu di sebabkan kerena kurangnya ilmu pengetahuan, pengalaman, skill dan tidak bisa berkoordinasi serta bekerjasama dengan satu kelompok-kelompok usaha.
Hal itu di katakan Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng) Askary saat rapat koordinasi dengan Kepala Desa dan dinas terkait di Aula Kantor Bupati Mateng, Kamis beberapa waktu lalu terkait perjanjian kontrak kerjasama dengan Lembaga Pengkajian Pedesaan dan Pesisir Masyarakat (LP3M) UNHAS tentang pengembangan ekonomi berbasis masyarakat desa. Di hadiri oleh Asisten 1 bidang pemerintahan Sekretariat Daerah (Setda) Mateng, Ramlie Salawat, Kepala Dinas Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Mateng, Dzulkifli dan Prof Supril.
Askary katakan, Salah satu penelitian menunjukan bahwa, factor penyebab tingkat kesejahteraan di desa masih rendah, di akibatkan karena masyarakat di desa tidak berdaya. Ketidak berdayaan masyarakat di desa itu di sebabkan karena tidak memiliki ilmu pengetahuan, pengalaman, skill dan tidak bisa berkoordinasi dan bekerjasama dengan satu kelompok-kelompok usaha. Di tambah lagi dengan program kegiatan pemerintah yang tidak mengangkat dan mengarahkan masyarakat desa untuk menjadi lebih baik.
“Inilah yang coba kita kaji, bagimana memberdayakan kelompok-kelompok usaha yang ada di desa, kelompok tani yang ada di desa untuk mau bekerjasama dalam satu kelompok, untuk mau berkoordinasi, berkaloborasi dengan stakeholder agar produk yang di hasilkan maupun program-program yang akan kita buat itu mampu mengangkat secara derasti tingkat kemiskinan dan kesejahteraan yang ada di desa,” ucap Askary.
Menurut Askary, pemerintah di katakan berhasil, tidak hanya di lihat dari seberapa besar infrastruktur yang di bangun. Tetapi, pemerintah yang di anggap mampu dan berhasil, adalah pemerintah yang mampu mengangkat kemandirian masyarakat. Semakin tinggi pemberdayaan, semakin tinggi tingkat partifasi terhadap program kegiatan pembangunan, maka semakin berhasil sebuah pemerintahan. (Ra)