Selasa , Mei 20 2025
Home / Daerah / Empat Makna Simbol Dibalik Logo Baru BKKBN

Empat Makna Simbol Dibalik Logo Baru BKKBN

Mamuju, 8enam.com.-Dengan simbol cinta, BKKBN melakukan perubahan logo, jingle dan tagline. Hal itu disampaikan, Plt. Kepala BKKBN Perwakilan Sulbar, Walfaidhin dalam konferensi Pers yang digelar di kantornya, Jum’at (6/3/2020).

Walfaidhin menuturkan, perubahan logo BKKBN dilakukan guna menarik hati generasi millenial dan menyesuaikan dengan perubahan lingkungan yang demikian cepat.

“BKKBN melakukan perubahan logo karena ingin lebih dekat bersama generasi milleniel indonesia khususnya yang ada di sulbar. Kita ketahui bersama, hampir 35 persen penduduk Indonesia adalah millenial,” ucap Walfaidhin.

Ia menjelaskan Empat makna simbol yang ada di balik logo baru tersebut yakni, simbol takterbatas, merangkul cinta dan kupu-kupu. Logo baru didominasi warna biru yang menurut Walfaishin melambangkan kestabilan BKKBN untuk menjadi partner perencana keluarga dan masyarakat.

“Logo baru ini tersusun dari beberapa komponen yang membentuk kesatuan yang harmonis,” ujarnya.

Logo pertama menggambarkan bahwa BKKBN akan selalu berusaha untuk merangkul, memfasilitasi dan menjadi partner dalam setiap perencanaan yang dilakukan oleh keluarga dan masyarakat dari masa kanak-kanak sampai dewasa.

Logo kedua diadopsi dari lambang cinta yaitu hati. Ini merepresentasikan bahwa awal dari sebuah perencanaan adalah dari kasih sayang keluarga dan keharmonisan keluarga yang didukung dengan lingkungan yang selalu mensupport.

Berikutnya adalah kupu-kupu yang melambangkan sebuah perencanaan dan proses metamorfosis dari ulat hingga menjadi kupu-kupu.

Terakhir adalah lambang tak terbatas. Seperti angka 8 yang bermakna sebuah pencapaian harus direncanakan tanpa batas.

“Perubahan logo BKKBN dilakukan dalam sayembara yang diikuti lebih 3000 peserta. Ini dilakukan semata-mata menjaga eksistensi peran BKKBN ditengah kehidupan masyarakat,” ujarnya.

Menyinggung peran BKKBN dalam penanganan stunting di Sulbar, Walfaishin mengatakan, pihaknya telah melakukan beberapa program yang bisa menekan tingginya prevalensi penderita stunting di Sulbar.

“Ada 3 program aksi nyata yang kita lakukan yakni, mengupayakan peningkatan peserta KB, ajakan untuk tidak menikah dibawah umur dan promosi 1000 hari kehidupan dengan cara mengoptimalkan pengasuhan tumbuh kembang anak,” pungkasnya. (Ns/edo)

Check Also

Wagub Sulbar Bakal Paksa Ganti Rugi Pejabat yang Lalai Kelola Aset, Termasuk yang di Jakarta

Mamuju, 8enam.com.-Wakil Gubernur Sulbar, Salim S Mengga meminta tanggung jawab penuh seluruh Organisasi Perangkat Daerah …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *