Mamuju, 8enam.com.-Pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) diharapkan lebih kreatif ditengah persaingan bisnis yang semakin ketat. Dan diharapkan dapat ikut memberi dukungan dalam penerapan Nawacita Presiden.
“Kita tidak mungkin mendapatkan keberhasilan kalau hanya dukungan dari pemerintah saja, tapi juga dukungan dari masyarakat. Untuk itu, UMKM ini juga merupakan suatu bentuk dukungan dalam menyukseskan Nawacita Presiden,” tutur Wagub Sulbar, Hj. Enny Anggraeni Anwar dalam acara Sosialisasi Pemberdayaan UMKM yang dilaksanakan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Mamuju di Ruang Pertemuan Lantai III, Kantor Gubernur Sulbar, Selasa (4/9/2018).
Dikatakanya, kegiatan ini bermaksud untuk membentuk pelaku UMKM agar siap menghadapai persaingan bisnis kedepan, meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan dari pangan dan produk yang membahayakan.
Enny juga menyampaikan, di tengah kendala-kendala persaingan usaha yang ada, dia menghimbau para peserta untuk bisa memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mengerti bagaimana bersaing dalam bisnis untuk mengenalkan produk pada masyarakat, agar produk dari pangan Sulbar bisa dikenal juga di kalangan masyarakat.
“Manfaatkan kesempatan ini untuk mengetahui bagaimana pengajuan izin usaha agar disetujui, juga bisa berkomunikasi pada pihak BI Sulbar bagaimana cara mengeluarkan kredit,” pesanya.
“Tantangan yang lain pun masih banyak yang harus dihadapi, untuk itu diperlukan usaha inovatif dengan memanfaatkan semua jaringan komunikasi yang ada,” tambah mantan ketua TP-PKK Suobar tersebut.
Enny juga mengapresiasi keberadaan BPOM di Sulbar, dengan banyaknya pencapaian yang telah terlihat. Salah satunya pengawasan dalam bidang makanan dan obat yang tidak hanya untuk masyarakat tapi juga untuk jajanan anak sekolah di enam kabupaten di Sulbar, juga dengan gagasan sosialisasi tersebut dalam rangka membentuk UMKM mandiri yang memiliki produk-produk berkualitas di Mamuju dan Sulbar pada umumnya.
“Saya juga sering ikut kegiatan pengawasan, mudah-mudahan kedepan kesehatan di Sulbar meningkat karena kita tau sendiri di Sulbar ada kasus kesehatan seperti gizi buruk dan stunting yang disebabkan oleh makanan,” ungkap Enny.
“Jadi sekali lagi apresiasi saya kepada BPOM, mari kita bersama-sama melakukan pengawasan pangan yang baik. Saya berharap kegiatan ini mendapat hasil maksimal karena saya ingin sekali agar produk pangan kita dikenal keluar dengan kemasan yang tak kalah menarik,” tandas Enny.
Sosialiasi tersebut dihadiri oleh peserta pemberdayaan UMKM 2018 yang terdiri dari pemilik UMKM yang tersebar di Kabupaten Mamuju berjumlah 34 peserta, dengan tiga narasumber, diantaranya dari pihak pemerintah provinsi yaitu Enny Anggraeni Anwar, perwakilan dari Bank Indonesia Sulbar dan perwakilan dari BPOM Mamuju. (kominfo/dila)