8enam.com Media Online Sulawesi Barat
Mamasa, 8enam.com.-Dinilai tidak pro terhadap kepentingan masyarakat kecil, pembangunan Taman Kota yang berada di jantung kota Mamasa, menuai sorotan dari sejumlah Aktivis Mahasiswa. Pasalnya, taman kota tersebut hanya di gunakan lahan parkir bagi kendaraan umum dan kendaraan pribadi.
Stanley Gideon Buntu Karaeng, salah satu aktivis Forum Solidaritas Pemuda Balla (FSPB) yang saat ini masih aktif pada Universitas Sawerigading Makassar mengatakan “menjelang Pilgub sulbar yang tinggal selangkah lagi, saya meminta kepada Jajaran Eksekutif dan Legislatif Kabupaten Mamasa untuk tidak dominan fokus Jadi Fasilitator Kampanye ataupun Team Pemenangan Paslon Cawagub, tetapi ada hal urgen yang harus jadi prioritas yaitu nasib Rakyat Mamasa.”
Sekedar mengingatkan kata Stanley, Kepada Jajaran Eksekutif dan Legislatif Kabupaten Mamasa, bahwa beberapa Waktu yang lalu, Pasar tradisional yang letaknya Sangat strategis di pusat kota itu telah di gusur oleh Pemda, dengan dalih akan di jadikan Taman Kota Atau Ruang Terbuka Hijau (RTH), yang saat ini dapat dilihat bersama dengan kasat mata seperti apa Kekudusan Kondisi ril di lapangan.
“Seharusnya Kalau ini benar akan di jadikan RTH maka Pemda atau dinas terkait seharusnya melakukan pembenahan taman bukan malah menonton mobil yang begitu rapih terparkir di atas taman tersebut sehingga kita sulit mengenali taman atau lahan parkiran,” Ungkap Stanley saat dihubungi via telepon, Selasa (17/1/2017). (Sem/HN)
