Kamis , Mei 22 2025
Home / Daerah / Mamasa / Dinamika Ketenagakerjaan Kabupaten Mamasa

Dinamika Ketenagakerjaan Kabupaten Mamasa

Oleh : Julian Emba Mangosa’
Statistisi Ahli BPS Kabupaten Mamasa

Opini-Keadaan sosial kependudukan dan ketenagakerjaan khususnya di Kabupaten Mamasa pada masa mendatang akan semakin kompleks. Hal ini tidak hanya terjadi pada jumlah penduduk yang terus bertambah dari masa ke masa, akan tetapi dinamika kependudukan seperti komposisi umur serta pola mobilitas penduduk juga akan menjadi hal yang serius karena berkaitan dengan dinamika kualitas sumber daya manusianya. Potensi penduduk sebagai modal pembangunan jika tidak ditangani secara serius akan membuat pembangunan hanya akan dinikmati oleh segelintir penduduk. Kondisi ini dikhawatirkan akan menyebabkan kesenjangan pendapatan yang semakin melebar serta bisa jadi akan menimbulkan perpecahan serta kerawanan sosial lainnya. Salah satu cara mengatasi persoalan ini adalah dengan melihat potensi ketenagakerjaan yang ada di Kabupaten Mamasa.

Perkembangan Angkatan Kerja

Hasil Sensus Penduduk 2020 mencatat jumlah penduduk Kabupaten Mamasa sebesar 163.383 jiwa. Kondisi ini menunjukkan peningkatan jumlah penduduk selama sepuluh tahun terakhir meskipun dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang semakin rendah dari tahun ke tahun. Tahun 2021 ini, penduduk usia kerja (15 tahun ke atas) telah mencapai 114 ribu orang. Angka ini sedikit meningkat dibandingkan keadaan tahun-tahun sebelumnya. Dari 114 ribu penduduk usia kerja, terdapat sekitar 92 ribu orang yang termasuk sebagai angkatan kerja dimana 2,18 persen di antaranya merupakan pengangguran. Angka pengangguran ini mengalami penurunan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Produktivitas Pekerja

Salah satu variabel yang berkaitan dengan produktivitas pekerja adalah lamanya bekerja per hari atau per minggunya. Saat ini, jam kerja ideal yang digunakan pada umumnya adalah 8 jam per hari atau 40 jam per minggu. Hal ini dikaitkan dengan upah layak yang diterima oleh pekerja dan mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari. Menariknya, persentase pekerja di Kabupaten Mamasa yang memiliki rata-rata jam kerja kurang dari 35 jam per minggu cukup banyak, yakni 67,02 persen. Sebenarnya, berapapun jam kerjanya tidak benar-benar selalu menjadi patokan produktivitas, tetapi 40 jam per minggu merupakan sebuah praktik industri yang sudah diwariskan secara turun temurun dimana pekerjaan tersebut masih sepenuhnya menggunakan tenaga manusia. Namun, jam kerja tersebut belakangan sudah terasa tidak relevan di fase industri kreatif dimana para pelakunya bisa bekerja di mana saja dan kapan saja sesuai kebutuhan. Yang paling penting adalah kesejahteraan para pekerja dimana upah yang diterima telah mampu memenuhi kebutuhan pokok serta memungkinkan untuk investasi di masa yang akan datang. Tetapi apa yang terjadi? Pada tahun 2021, rata-rata upah bersih sebulan yang diterima oleh pekerja khusus buruh/karyawan/pegawai di Kabupaten Mamasa tercatat sekitar 2 juta rupiah. Angka ini dinilai masih belum mampu secara rata-rata memenuhi kebutuhan pokok jika diumpamakan ada sekitar 4 orang dalam satu keluarga.

Potensi Lapangan Pekerjaan

Salah satu potensi ketenagakerjaan yang paling menonjol di Kabupaten Mamasa adalah pertaniannya. Hingga saat ini, sektor pertanian masih menjadi lapangan usaha utama penduduk Mamasa, dimana 67,3 persen pekerja menguasai sektor tersebut. Kondisi ini menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat memiliki persediaan beras yang cukup hingga masa panen berikutnya. Berbagai program pemerintah telah digalakkan dengan harapan dapat membantu produktivitas pertanian. Namun, sektor ini ternyata belum mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat pada umumnya. Penghasilan dari sektor pertanian dinilai masih kurang untuk memenuhi kebutuhan pokok rumah tangga. Hal ini berkaitan dengan kebutuhan makanan lainnya serta pengeluaran non makanan yang perlu dibayarkan secara tunai. Hasil pertanian yang dalam bentuk beras hanya terbatas pada pemenuhan kebutuhan makanan saja sehingga tidak banyak yang bisa dijual. Oleh karena itu, para petani harus mengerjakan pekerjaan yang lain untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Lalu bagaimana bagi yang tidak memiliki penghasilan tambahan? Tentu hanya berharap kepada bantuan pemerintah atau bahkan terpaksa menukarkan beras yang terbatas tersebut dengan uang.

Hal lain yang diprediksi akan terjadi adalah ketika sektor pertanian perlahan tidak diminati lagi oleh generasi muda pada masa mendatang. Mereka akan merasa bahwa sektor pertanian kurang populer serta dianggap sebagai pekerjaan yang mempunyai strata rendah sehingga lebih memilih bekerja sebagai pekerja kantoran ataupun pekerjaan-pekerjaan yang lebih banyak melibatkan teknologi masa kini. Pengembangan agroindustri merupakan salah satu hal yang dirasa bisa mempertahankan keberlangsungan sektor pertanian, dimana produksi, pengolahan, pengangkutan, penyimpanan, pendanaan, pemasaran serta distribusi produk pertanian berada dalam satu platform. Sistem ini mempunyai fungsi sebagai jembatan yang menghubungkan kegiatan pertanian pada proses awal hingga distribusi kepada konsumen akhir. Meskipun kompleks, dengan pengembangan yang tepat dan baik diharapkan mampu meningkatkan jumlah tenaga kerja, pendapatan para petani, serta membuka peluang ekspor komoditi pertanian keluar daerah.

Dinamika ketenagakerjaan tentu tidak hanya selalu pada sektor pertanian, tetapi perlu juga mengkaji sektor lain yang sekiranya bisa dikembangkan. Akan tetapi, apapun sektornya, kualitas pekerja akan selalu menjadi modal awal dalam meningkatkan produktivitas. Harapannya, ketika produk barang maupun jasa yang dihasilkan tersebut berkualitas baik, maka akan diikuti oleh pendapatan yang lebih baik juga. Tentu tidak instan, tetapi kondisi ini perlahan akan membuat masyarakat punya opsi untuk menuju taraf hidup yang lebih baik di masa yang akan datang. (**)

Check Also

SDK Tegaskan Komitmennya Untuk Membantu Menyelesaikan Berbagai Permasalahan di Mamasa

Mamasa, 8enam.com.-Gubernur Sulawesi Barat Suhardi Duka, tegaskan komitmennya untuk membantu menyelesaikan berbagai permasalahan di Mamasa. …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *