Selasa , Juni 17 2025
Home / Daerah / Dalam Goresan Hati Anak Sekolah Alam, Puisi Nurul Safika Yang Membuat Haru Peserta Kemah Ilmiah

Dalam Goresan Hati Anak Sekolah Alam, Puisi Nurul Safika Yang Membuat Haru Peserta Kemah Ilmiah

Nurul Safika siswa sekolah alam/foto : dok 8enam.com

Mateng, 8enam.com.-Solidaritas Pemuda dan Mahasiswa Sulawesi Barat (SPMS) menggelar diskusi yang dikemas dalam kemah ilmiah dengan tema Ada apa dengan sekolah alam Salule’bo, Sabtu (20/7/2019) malam.

Diskusi tersebut berlangsung di balai Desa Budong-budong, Kecamatan Topoyo Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng) dihadiri oleh penggiat literasi yang juga pemerhati pendidikan, Aco Mulyadi, Anggota DPRD Mateng, Ince Irwan Tahir, tokoh pemuda, Mahasiswa, orang tua siswa, mahasiswa KKN Unsulbar.

Sebelum diskusi dimulai, beberapa rangkaian kegiatan dengan menampilkan tari-tarian, pidato menggunakan bahasa inggris dan sebagainya di tampilkan oleh siswa sekolah alam.

Dari beberapa rangkaian kegiatan, penampilan Nurul Safika saat membacakan puisi yang berjudul Dalam goresan hati anak sekolah alam membuat suasana menjadi hening saat kalimat demi kalimat dalam puisi di bacakan oleh Nurul.

Berikut petikan puisi yang dibacakan oleh Nurul Safika.

Dalam goresan hati anak sekolah alam

Guruku…..
Engkau telah ajarkan kami tentang kasih sayang juga kebersamaan
Kini engkau ajarkan pula tentang rindu

Guruku….
Hari ini engkau langkahkan kakimu
Tinggalkan kami dalam duka.
Fitnah dan dengki kini pisahkan kita, ciptakan jarak nan jauh.
Kecongkakkan dan sifat arogan telah menista dan mencaci kesakralanmu.
Kami takkan dapat terima ini sampai kapanpun.

Guruku…..
Tahukah engkau bahwa yang ada kini adalah kesedihan.
Asa dan cita yang engkau patrikan dalam jiwa-jiwa kami, kini terganti dengan khawatir dan kecewa.
Kami, adik-adik kami serta orang tua kami, semua mengkhawatirkan nasib masa depan kami semua.
Pergimimu pupuskan asa dan harapan.
Kini yang ada hanya rindu, rindu akan petuah, nasehat juga kasih sayangmu.

Guruku….
Engakau tak hanya guru bagi kami tapi uwe (orang tua) yang telah memberi kasih, uwe yang telah membimbing dan memberi pencerahan.

Uwe ku, engkau laksana mata air yang mengalir, tak henti memberi kesejukan.
Engkau siram jiwa-jiwa kami dengan nasehat dan ilmu.
Kau siram jiwa-jiwa kami dengan cinta dan kasih sayangmu.
Cintamy pada kami bagai cinta seorang ayah

Tapi Uwe….
Badai fitnah, kesombongan serta kecongkakkan mereka telah porandakan asa, harapan, cita dan bahagia yang telah kami rengku darimu selama ini.
Kami tidak dapat terima ini….
Tangisan dan air mata kami adalah gada yang akan menghantam mereka, melumatkan segala congkak, hasut dan dengki di hati mereka. Dan dengan itu kami berharap semoga uwe bersama kami lagi disekolah alam untuk selama-lamanya…. (one)

Check Also

Dukung Pendidikan Berkualitas, Gubernur Suhardi Duka Apresiasi Peresmian Kantor GTK

Mamuju, 8enam.com.-Gubernur Sulbar, Suhardi Duka (SDK) menghadiri peresmian Gedung Kantor Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *