Mamuju, 8enam.com.-PJ. Gubernur Sulbar, Akmal Malik geram akibat lambatnya realisasi anggaran di lingkup Pemprov Sulbat.
Mengapa tidak, pada Triwulan II ini realisasi APBD Sulbar masih dibawah 50 persen.
Tercatat beberapa OPD yang menjadi penyumbang realisasi rendah, ia melihat hampir semua OPD menghadapi persoalan yang serupa, yakni lemahnya pada perencanaan, menyebabkan penarikan anggaran kerap menyisakan Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa).
“Tidak cermat melakukan penarikan anggaran dan berjalan dengan perencanaan masing masing,” tegas Akmal, saat melakukan rapat evaluasi serapan anggaran OPD di Rujab Wagub (Kantor Sementara Gubernur Sulbar), Jumat (10/6/2022).
Karena itu, Akmal akan membentuk Tim Percepatan Realisasi Anggaran dengan mendatangkan Tim SIPD, serta memaksimalkan fungsi Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) di Sulbar bersama Staf Ahli Pemprov Sulbar.
Melalui tim itu, Akmal berharap dilakukan pembinaan terhadap OPD.
“Membimbing OPD melihat apa persoalan dalam pertanggungjawaban dan bagaimana mempertanggungjawabkan dengan cepat,” ungkapnya.
Pada Rapat Evaluasi tersebut, setiap OPD memaparkan kendala yang dihadapi dalam realisasi anggaran. Salah satunya terkait penggunaan aplikasi Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD) dari Kemendagri dan (Financial Management Information System (FMIS) dari Kementerian Keuangan.
Mengenai hal itu Akmal akan menyurat ke pusat terkait dua aplikasi yang dianggap menjadi hambatan bagi Pemda.
Dalam rapat tersebut, Akmal Malik didampingi Sekprov Muhammad Idris. (rls)