
Mateng, 8enam.com.-Gedung Perpustakaan Mamuju Tengah yang berdiri megah di kawasan alun-alun Kota Tobadak Mandiri (KTM) Kecamatan Tobadak Kabupaten Mamuju Tengah kini menjadi perbincangan.
Hal itu dikarenakan, belum diresmikan, plafon gedung tersebut ambruk saat hujan beberapa waktu lalu.
PPTK kegiatan pembangunan gedung Perpustakaan dan Kearsipan Mamuju Tengah, Ifrad saat dikonfirmasi, Jum’at (22/3/2024) mengatakan, kejadian jebolnya plafon gedung Perpustakaan ini terjadi pada bulan Januari 2024 lalu, yang pada saat itu hujan sangat deras sehingga air masuk lewat samping dengan kondisi atap agak serong yang tidak sesuai dengan konstruksinya, karena bangunan agak turun.
“Bukan atapnya yang bocor, tapi air yang di dalam talang air penuh sehingga air meluber,” tuturnya.
“Gedung yang ambruk dibeberapa bagian ini progres pekerjaannya adalah 90,84 persen, karena tidak mencapai 100 persen maka kami lakukan pemutusan kontrak,” sambung Irfrad.
Dijelaskannya, masa kontrak pelaksanaan pembangunan Kantor Perpustakaan ini mulai 14 April sampai 10 Oktober 2023, lalu diberikan kesempatan selama 50 hari.
“Rentang waktu 50 hari itu, pekerjaan tidak selesai, maka dilakukan pemutusan kontrak di tanggal 29 November 2023,” jelasnya.
Kata Ifrad, dengan kondisi bangunan yang belum rampung, pihaknya menempati gedung yang baru, dengan alasan kantor yang ditempati untuk berkantor sebelumnya masa kontraknya berakhir.
“Jadi kami pindah kesini untuk numpang berkantor,” ungkapnya.
Untuk diketahui, anggaran pembangunan gedung Perpustakaan Mamuju Tengah ini menghabiskan anggaran Rp 11 milyar termasuk dengan mubilernya yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK). (**)