8enam.com Media Online Sulawesi Barat
Mamuju, 8enam.com.-Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar), Suhardi Duka (SDK), meminta seluruh pemerintah kabupaten di wilayahnya untuk bergerak cepat mengajukan usulan pembangunan dan perbaikan jalan agar dapat diserap dalam program Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah (IJD) tahun anggaran 2026.
Permintaan tegas ini disampaikan SDK usai memimpin rapat bersama pemerintah kabupaten di Ruang Oval Kantor Gubernur Sulbar, Selasa (28/10/2025).
SDK mengakui bahwa mayoritas daerah di Sulbar menghadapi kesulitan besar dalam membangun infrastruktur jalan akibat keterbatasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Oleh karena itu, Pemprov akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk menarik pendanaan besar melalui IJD.
“Provinsi juga memiliki anggaran yang sangat kecil. Karena itu, kami akan berkoordinasi ke Jakarta agar diberikan dukungan dana yang cukup besar untuk program Inpres Jalan Daerah. Begitu juga dengan irigasi, saya minta kabupaten segera membuat usulan. Tanggal 31 nanti saya berangkat ke Jakarta untuk membahas hal ini,” ujar SDK.
Program IJD diharapkan menjadi solusi cepat untuk mempercepat pembangunan dan perbaikan infrastruktur jalan dan jaringan irigasi di seluruh kabupaten.
Kepala Dinas PUPR Sulbar, Surya Yuliawan Syarifuddin, menjelaskan bahwa pihaknya saat ini sedang menghimpun seluruh usulan dari kabupaten untuk diinput ke dalam sistem aplikasi IJD.
“Setelah diusulkan, semua akan dimasukkan dalam aplikasi sesuai dengan persyaratan yang ditentukan. Salah satunya adalah kelengkapan dokumen Detail Engineering Design (DED),” jelas Surya.
Ia menegaskan, penentuan titik lokasi prioritas jalan sepenuhnya menjadi kewenangan masing-masing kabupaten. Surya juga mendorong setiap daerah agar tidak ragu mengajukan usulan sebanyak mungkin demi memperbesar peluang mendapatkan alokasi dana dari pusat.
“Tadi Pak Gubernur menyampaikan agar kabupaten membuat usulan sebanyak-banyaknya. Kalau totalnya sampai satu triliun pun tidak masalah, karena itu masih berupa usulan. Siapa tahu bisa disetujui sebagian,” pungkasnya. (Rls)
