
Mamuju, 8enam.com.-Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) melalui Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) memperkuat komitmennya dalam tata kelola pembangunan berbasis data yang akurat dan terintegrasi. Langkah strategis yang didorong adalah optimalisasi pemanfaatan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DT-SEN) sebagai fondasi perencanaan yang presisi.
Komitmen ini sejalan dengan visi Gubernur Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S. Mengga yang menempatkan transformasi sistem data sebagai prasyarat utama untuk pembangunan inklusif dan tepat sasaran.
Mewakili Kepala Bapperida Junda Maulana, Perencana Ahli Muda Masita Pratiwi Husni, mengikuti Forum Pengetahuan Sekretariat Wakil Presiden bertema “Optimalisasi Pemanfaatan DT-SEN untuk Perencanaan dan Pengawasan Pembangunan,” secara daring, Selasa (21/10/2025).
Usai forum, Masita menyoroti tantangan utama yang dihadapi Pemda, yaitu terbatasnya akses data. Berdasarkan Permensos No. 3 Tahun 2025, daerah hanya difasilitasi pemadanan data, tanpa akses penuh terhadap variabel By Name By Address (BNBA) dan indikator sosial-ekonomi multidimensi.
“Sulawesi Barat membutuhkan data DT-SEN yang lengkap dan terperinci agar intervensi penanganan kemiskinan dapat dilakukan secara lebih akurat dan tepat sasaran,” tegas Masita.
Ia menambahkan, Bapperida Sulbar saat ini tengah memproses permohonan resmi kepada instansi pusat untuk memperoleh akses data DT-SEN yang lebih luas.
Kepala Bapperida Sulbar, Junda Maulana, menyampaikan bahwa integrasi data sosial ekonomi ini adalah kunci mewujudkan perencanaan yang efisien dan kolaboratif.
“Dengan adanya pemanfaatan DT-SEN, diharapkan sinergi antarperangkat daerah dapat semakin kuat dan pencapaian target pembangunan dalam RPJMD Provinsi Sulawesi Barat bisa lebih cepat terwujud,” ujar Junda. (Rls)
8enam.com Media Online Sulawesi Barat