
Mamuju, 8enam.com.-Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) mencatat prestasi membanggakan dalam kesiapan sumber daya manusianya menghadapi era digital. Hal ini ditandai dengan perolehan skor 2,76 dari skala 4 atau berpredikat “Baik” dalam pengukuran kompetensi digital ASN dan Non-ASN lingkup Pemprov Sulbar.
Capaian ini diekspos dalam kegiatan Penutupan Pelatihan Digital Leadership Academy (DLA) Provinsi Sulawesi Barat di Gedung Graha Sandeq, Kompleks Kantor Gubernur, Jumat (17/10/2025).
Menanggapi hasil tersebut, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Barat, dr. Nursyamsi Rahim, menyampaikan apresiasi dan menegaskan komitmen sektor kesehatan untuk beradaptasi.
“Transformasi digital di sektor kesehatan bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan. ASN harus mampu beradaptasi, menguasai teknologi, dan menjadikannya alat untuk mempercepat pelayanan publik,” ujar dr. Nursyamsi, Minggu (19/10/2025).
Hasil asesmen menunjukkan sebagian besar pegawai Dinas Kesehatan Sulbar memperoleh predikat Baik, menandakan kesiapan aparatur dalam menghadapi tantangan digitalisasi di bidang kesehatan.
Dr. Nursyamsi menekankan bahwa pemetaan kompetensi ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat tata kelola pemerintahan yang baik, transparan, dan berbasis data. Hal ini sejalan dengan misi ke-5 RPJMD Provinsi Sulawesi Barat 2025–2029 yang digagas oleh Gubernur Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S. Mengga.
“Pelayanan kesehatan yang cepat, akurat, dan responsif harus ditopang oleh SDM yang memahami teknologi digital. Hasil pengukuran ini menjadi pijakan penting untuk merancang peningkatan kapasitas aparatur secara lebih terarah,” tambahnya.
Dinas Kesehatan Sulbar berkomitmen untuk terus memperkuat kapasitas ASN dan Non-ASN agar transformasi digital tidak hanya menjadi jargon, tetapi benar-benar terwujud dalam praktik pelayanan kesehatan yang efisien, inklusif, dan berbasis data demi masyarakat Sulbar. (Rls)
8enam.com Media Online Sulawesi Barat