Minggu , Juni 22 2025
Home / Daerah / Terima Laporan Kasus Kematian Ternak Babi di Desa Boda-Boda, Dinas TPHP Langsung Lakukan Ini

Terima Laporan Kasus Kematian Ternak Babi di Desa Boda-Boda, Dinas TPHP Langsung Lakukan Ini

Mamuju, 8enam.com.-Tim Medik Veteriner atau Dokter Hewan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (TPHP) Sulawesi Barat (Sulbar) bersama UPTD Lab. Keswan dan Kesmavet langsung merespon cepat laporan kasus kematian ternak babi milik masyarakat di Desa Boda-Boda, Kecamatan Papalang, Kabupaten Mamuju, Jumat 26 Januari 2024.

Investigasi ini juga turut didampingi oleh Tim Medik Dinas TPHP Kabupaten Mamuju.

Berdasarkan laporan dari masyarakat, sudah satu minggu terakhir terjadi kematian kasus berturut-turut dan sampai saat investigasi, setidaknya 5 ekor babi telah mati dengan tanda babi tidak mau makan, lemas, hipersalivasi (banyak mengeluarkan air liur), gemetar, mata merah bahkan diare.

Kepala Dinas TPHP Sulbar, Syamsul Ma’rif mengatakan, adanya laporan itu timnya segera merespon dengan tujuan untuk mengidentifikasi penyebab kematian dan faktor resiko yang berpengaruh pada penyebaran penyakit, mencegah penyebaran penyakit ke hewan ternak lainnya dan memberikan informasi kepada peternak langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan awal.

Sementara itu, Kepala UPTD Lab. Keswan dan Kesmavet Dinas TPHP Sulbar, Sahida mengatakan, lewat respon cepat itu diharapkan dapat mengidentifikasi penyebab kematian dan perencanaan tindakan penanggulangan.

“Identifikasi ancaman yang dapat terjadi baik bagi hewan manusia maupun bagi masyarakat. Hal ini juga untuk mendukung kesejahteraan hewan, dengan cara perbaikan kondisi peternakan dan manajemen peternakan untuk meningkatkan kesejahteraan hewan secara menyeluruh,” kata Sahida.

Dari hasil investigasi tersebut, drh. John melalui keterangannya mengatakan, untuk sementara kasus yang menyerang babi di Desa Boda-Boda tersebut diduga ASF (African Swine Fever).

Namun, untuk memastikannya dirinya bersama tim telah melakukan pengambilan sampel darah dan organ, untuk dikirim ke Balai Besar Veteriner Maros untuk peneguhan diagnosa.

Selain investigasi, tim dokter hewan juga melakukan pengobatan terhadap ternak sakit, berupa pemberian antibiotik dan vitamin serta memberikan desinfektan kepada masyarakat, untuk dilakukan penyemprotan di setiap kandang ternak.

Selain itu, juga menghimbau masyarakat untuk mengubur ternak yang mati dan tidak melakukan pembuangan bangkai ternak ke sungai, apalagi melakukan pemotongan untuk dibagi-bagi. (rls)

Check Also

Kronologi Raibnya Dana Desa Tapandullu 388.426.000Juta, Pelaku Hingga Saat Ini Belum Diketahui

Mamuju, 8enam.com.-Uang Dana Desa (DD) Desa Tapandullu Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju, Sebesar Rp 388.426.000 Juta …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *