Rabu , Juni 25 2025
Home / Uncategorized / Bicara Jangka Panjang “MEMBARA” Paisal : Ada Cita-cita Besar Yang Belum Bisa Terwujud

Bicara Jangka Panjang “MEMBARA” Paisal : Ada Cita-cita Besar Yang Belum Bisa Terwujud

Mateng, 8enam.com.-Seorang inovator selalu optimis dan melihat persoalan dari sudut pandang yang unik dan positif.

Seorang inivator melihat sebuah gelas berisi setengah air sebagai gelas yang setengah penuh bukan gelas setengah kosong. Seorang inovator akan selalu memutar otak untuk membalik keadaan, menjadikan kelemahan tersebut sebagai kekuatan.

Seorang inovator harus berpikir terbalik dengan menjadikan kelemahan menjadi kekuatan. Semakin terbatas semakin teratas, semakin sembunyi semakin dicari, semakin misterius semakin diminati.

Inilah yang memantik semangat Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim) untuk terus berusaha mengimplementasikan inovasi yang bernama “MEMBARA” yang telah digagasnya beberapa tahun lalu.

Inovasi Membangun Rumah Rakyat (MEMBARA) tidak hanya inovasi yang dibuat sebatas untuk mengikuti lomba inovasi, namun inovasi MEMBARA ini diimplementasikan secara senyap.

Sebagai salah satu contoh, Dinas Perkim telah berhasil membangun Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) menjadi Rumah Layak Huni (RLH), di Tabolang Kecamatan Topoyo.

Rumah yang dibangun tersebut milik salah satu warga yang mengidap penyakit tumor mulut, dengan kondisi rumah yang sangat memperihatinkan dan sempat mendapat perhatian dari berbagai pihak.

“Banyak konsep MEMBARA yang mau saya implementasikan dan saya mau wujudkan,” tutur Kadis Perkim Mamuju Tengah, Paisal Anwar saat ditemui diruang kerjanya, Kamis (9/6/2022) pekan lalu.

Kata Paisal, pihaknya mau kerjasama dengan sektor pariwisata, RTLH diareal wisata Kambunong misalnya, bisa disulap menjadi home stay. RTLH jadi RLH dan menghasilkan, itu berefek terhadap PAD.

“Tapi harus didukung oleh Pariwisata, tempat wisatanya harus bagus, kalau bagus pasti banyak pengunjung,” terangnya.

“Kemudian harus didukung oleh PU, Masalah air bersih, Sanitasinya dan infrastruktur jalan, begitu juga dengan Dinas Perdagangan dan OPD terkait lainya, jadi kita kerjasama,” tambahnya.

Selain itu lanjutnya, pihaknya ingin mewujudkan sebuah kompleks rumah Membara, seperti komplek BTN yang di bangun secara swadaya, apakah tanahnya tanahnya dibebaskan oleh pemerintah atau kerjasama dengan pemilik tanah lewat koperasi atau Bank.

“Kompleks itu berbasis komunitas, misalnya ada komunitas kurir, tukang cukur, pedagang sayuran, komunitas penjahit,” kata Kadis Perkim.

“Sehingga kompleks Rumah Membara ini bisa diintervensi oleh semua sektor, seperti koperindag untuk bantuan usaha, Diknas untuk PAUD, Dinas Kesehatan bisa posyandu, begitupun OPD lainya,” ungkapnya.

Jadi kalau ada masyarakat yang butuh sayur segar misalnya, bisa diarahkan ke kompleks rumah Membara begitu juga kalau mau potong rambut dan menjahit.

“Satu saja berhasil diwujudkan, akan jadi sorotan seluruh Indonesia. Itulah cita-cita saya untuk jangka panjangnya Membara,” pungkasnya.

Meski diakuinya, ini agak sulit terwujud, tapi Paisal optimis kalau semua pihak saling suffort tidak ada yang tidak mungkin, semua bisa jadi mudah dan bisa terwujud bila semua pihak saling bahu membahu dan saling suffort. (Amr)

 

Check Also

Petakan Sekolah Yang Rawan Bencana Alam, Disdikbud Akan Lakukan Ini

Mamuju, 8enam.com.-Gedung SMPN 6 Kalumpang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) beberapa waktu lalu nyaris tersapu …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *