Mamuju, 8enam.com.-Sulawesi Barat menjadi salah satu wilayah di indonesia yang berpotensi menjadi daerah lumbung pangan. Hal ini dikarenakan Sulbar memiliki lahan pertanian yang cukup luas. Namun demikian berbagai permasalahan dibidang pertanian menjadi kendala untuk mencapai hal tersebut.
Berangkat dari permasalahan tersebut, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulawesi Barat berencana menggelar Diseminasi teknologi pertanian yang dipusatkan di Kecamatan Papalang, Kabupaten Mamuju.
Ketua Panitia Kegiatan, Marwayanti Nas mengungkapkan kegiatan dalam tajuk program Agro Inovasi Supertani Indonesia itu, akan dirangkaikan dengan penyerahan simbolis KUR Pertanian dan penanaman perdana komoditi jagung hasil pengembangan Balitbangtan BPTP Sulbar.
“Kegiatan Diseminasi Pertanian yang kami lakukan di kecamatan papalang akan turut dilakukan Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) Deklarasi Dukungan Bersama Realisasi KUR Sektor Pertanian 10.000 Ha di Kabupaten Mamuju Tahun 2021 dengan melibatkan lintas sektor partisipan,” ungkap Marwayanti dalam konferensi pers yang digelar di Warkop 89 Mamuju, Senin (5/4/2021).
MoU akan ditandatangai antara BPTP, Dinas Pertanian Mamuju, BPD, FP2S, Asuransi, PT. AMQ, PT. STI, PT. KAP terkait dukungan hasil pertanian petani di kabupaten Mamuju yang turut dihadiri langsung Direktur Pembiayaan Dirjen PSP
Sementara itu, Fasilitator Petani Swadaya (FP2S) Sulbar, Abdul Wahab mengungkapkan ada tiga hal kompleks yang saat ini dihadapi oleh petani di Sulbar. Hal itu ialah kurangnya mutu SDM Sulbar yang masih menggunakan sistem pertanian tradisionil, tingginya modal kerja disektor pertanian, serta sulit dan kurangnya akses pemasaran hasil komoditi pertanian.
“Dengan KUR Pertanian yang akan dikucurkan oleh Kementerian Pertanian nanti diharap petani dapat memanfaatkan hal tersebut sebagai modal untuk dapat meningkatkan hasil pertaniannya,” ungkap Abdul Wahab.
“Selain itu, untuk mendukung peningkatan SDM Petani Sulbar maka perlu ada sekolah lapang yang menjadi laboratorium penelitian dan pengembangan teknologi pertanian secara intens. Hal ini dimaksudkan untuk mendukung penibgkatan hasil pertanian,” tambahnya.
Ia juga menyambut baik MoU bersama lintas sektor antara BPTP dengan mitra perusahaan di sektor pertanian sehingga dapat memudahkan petani untuk memasarkan hasil pertaniannya.
“Dengan MoU yang ditandatangani nanti, hasil pertanian petani yang selama ini sulit menembus pasar dapat langsung tersalurkan ke pasar,” pungkasnya. (Iqb)