Mateng, 8enam.com.-Karya Komunitas Kawan SAMPAH dengan menggunakan bahan baku dari limbah sampah plastik mencuri perhatian dewan juri lomba Souvenir dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Mamuju Tengah ke 7 yang jatuh pada tanggal 14 Desember 2019.
Lomba yang di gelar di Pendopo Rujab Bupati Mateng, Kamis (12/12/2019) tersebut diikuti oleh kurang lebih 13 peserta baik kelompok, perorangan, pelajar tingkat SMP.
Nurlina, salah seorang Dewan Juri mengatakan, semua peserta sangat luar biasa sampai-sampai sulit menentukan pemenangnya.
“Tapi saya mengapresiasi peserta dari Komunitas Kawan SAMPAH, karena selain karyanya bagus dia juga menyelamatkan lingkungan dari sampah plastik. Dari teman-teman Kawan sampah saya terinspirasi jika kedepannya melaksanakan kegiatan serupa kita akan mengangkat tema pengolaan sampah agar kita bisa bersama-sama menyelamatkan lingkungan,” kata Nurlina.
Nurlina katakan, meskipun mereka tidak menjadi juara pertama, tapi mereka memberi inspirasi dan menyadarkan orang-orang yang hadir di kegiatan ini termasuk saya bahwa, sampah itu bisa menjadi sesuatu yang luar bisa jika berada ditangan yang tepat.
Untuk diketahui, pemenang lomba souvenir tersebut untuk tingkat pelajar, pemenang ke 3, SMP Negeri 1 Karossa, pemenang kedua, SMP Negeri 6 Topoyo dan pemenang pertama SMP Negeri 3 Topoyo.
Untuk kategori umun kategori perorangan dan kelompok, pemenang ke tiga dengan nilai 1.230 yaitu Komunitas Kawan SAMPAH, pemenang kedua dengan nilai 1.235 bu mega. Dan untuk pemenang pertama dengan nilai 1.314 yaitu Love Tabolang.
Usai kegiatan lomba, salah satu inisiator Komunitas Kawan SAMPAH, Neni menyampaikan alhamdulillah hasil karya dari Komunitas Kawan SAMPAH dengan memggunakan bahan baku dari limbah sampah plastik bisa meraih juara ketiga.
“Alhamdulillah Komunitas kami yang baru berumur hitungan bulan ini bisa meraih juara tiga, ini sebuah prestasi yang sangat luarbiasa bagi kami,” tuturnya.
Tentu kedepannya kata Neni, pihaknya bersama Komunitas Kawan SAMPAH akan terus berkreasi dan berinovasi untuk menghasilkan karya yang terbaik, dengan menggunakan bahan baku dari limbah sampah plastik.
“Ini sebagai langkah awal kami untuk menuju yang lebih baik lagi kedepanya. Dan kami akan terus berkarya dan berinovasi meskipun tidak ada iven atau lomba seperti ini,” ungkapnya.
Kenapa harus menggunakan bahan baku limbah sapah plastik, sementara banyak bahan baku yang lai, Neni tegaskan kenapa komunitasnya konsen pada limbah sampah plastik, karena limbah sampah plastik membutuhkan ratusan tahun baru bisa terurai dengan tanah, kalaupun dibakar, asapnya jika dihirup oleh manusia itu 10 kali lipat berbahaya dari asap rokok.
“Itulah kenapa kami konsen pada pemfaatan limbah sampah plastik. Selain itu juga kami komitmen untuk menyelamatkan lingkungan dari limbah sampah plastik,” pungkasnya. (one)