Mamuju, 8enam.com.-Dalam memberikan pemahaman ke publik, wartawan harus bisa lebih memahami apa dibalik indikator informasi yang dihasilkan oleh BPS
Hal itu dikatakan Kepala BPS Provinsi Sulawesi Barat, Win Rizal saat di temui usai sambutan dalam kegitan Workshop Wartawan yang digelar BPS Sulbar di d’Maleo Hotel Mamuju, Senin (9/11/2019).
“Tidak hanya sekedar angka besaran yang dibacakan, tetapi makna dibalik angka tersebut, serta juga proses dari indikator angka tersebut,” sebut Win Rizal
Sehingga kata Win Rizal, dalam memeberikan informasi kepada masyarakat, sesuai dengan fenomena sesungguhnya yang indikator tersebut.
“Selama ini kan adanya mungkin kesalah pemahaman terhadapmemberikan informasi di surat kabar, media elektronik maupun media online itu kelihatanya tidak sesuai maksud dari indikator-indikator tersebut,” ungkapnya.
Sehingga pihaknya berharap hasil dari workhshop itu bisa memberikan pemahaman bagi media, baik cetak elektronik maupun online untuk mensosialisasikan atau menyebarluaskan indikator-indikator yang dikeluarkan oleh BPS.
“Pemahaman yang benar dalam menginterpretasikan indikator statistik menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam penyebarluasan informasi indikator statistik. Untuk itu, wartawan dituntut memahami setiap indikator yang akan menjadi sumber pemberitaannya,” kata Win Rizal.
Ia menjelaskan, informasi indikator statistik sangat dibutuhkan oleh banyak kalangan. Pemerintah dan pelaku usaha membutuhkan informasi tersebut sebagai dasar merumuskan kebijakan yang tepat dalam menentukan arah pembangunan maupun menjalankan usahanya.
“Pelajar dan akademisi juga membutuhkan infomasi tersebut dalam membuat suatu penelitian atau karya tulis,” ungkapnya.
Dikatakan, informan Indikator statistik ini telah secara rutin setiap bulan disebarluaskan melalui press rilis Berita Resmi Statistik (BRS) dengan mengundang wartawan media cetak, elektronik dan online.
“Diharapkan dengan mengundang wartawan. informasi indikator statistik tersampaikan kepada masyarakat luas melalui berita dan artikel yang dapat atau mudah dipahami,” ujarnya.
Indikator statistik makro yang dirilis secara rutin oleh BPS meliputi perkembangan indeks harga konsumen, Nilai Tukar Petani (NTP), kondisi pariwisata dan transportasi, pertumbuhan ekonomi, kemiskinan, ketenagakerjaan, dan perindustrian.
“Indikator sosial ekonomi tersebut dapat digunakan untuk menggambarkan kondisi Provinsi Sulawesi Barat terkini secara umum,” ucapnya. (edo)