
Mateng, 8enam.com.-Aksi demonstrasi dari Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Mamuju Tengah tepat pada puncak peringatan Hari Sumpah Pemuda ke 91 menuai tanggapan dari Ketua Cabang PMII Kabupaten Mateng, Chaidir Azwar.
Melalui pesan WhatsApp, Selasa (29/10/2019) malam, Chaidir Azwar mengatakan, PMII Cabang Mamuju Tengah menyayangkan atas poin tuntutan yang menurutnya mengkerdilkan roh dari Sumpah Pemuda
“Jika di telisik dari sejarah gerakan 28 Oktober, dimana atas poin tuntutan trsebut lebih banyak/monoton mengangkat soal isu desa dibanding dengan isu kebangsaan, sebagaimana termaktub dalam refleksi gerakan 28 Oktober,” kata Chaidir Azwar.
Menurut Chaidir Azwar, eloknya gerakan yang berlangsung mengatasnamakan momen 28 Oktober (Sumpah Pemuda) tersebut, yaitu selain dari untuk mengrefleksi, juga baiknya lebih mengedepankan isu-isu yang berkaitan dengan integritas kebangsaan, issu pesatuan dan issu peningkatan sumber daya manusia
Untuk diketahui, demonstrasi dari aliansi pemuda dan mahasiswa Mamuju Tengah di Kantor DPRD Kabupaten Mateng membawa 10 poin tuntutan.
Kesepuluh tuntuntan tersebut masing-masing, Presentase penggunaan DDS dibidang pemberdayaan tidak mencapai target. Efektifitas Pelaksanaan Padat Karya (PKT) tidak maksimal. Sosialisasijan setiap Perda yang dibuat. Pecat dan penjarakan Kades yang melakukan KKN. Menuntut kepada anggota DPR untuk meningkatkan fungsinya sebagai lembaga pengawasan yang 5 tahun terakhir yang hampir tidak ada guna-gunanya.
Memperjelas dan mempertegas pejabat karateker yang masa baktinya 5 tahun. Meminta kepada dewan terhormat untuk memperjelas pengawasan kasus agraria di Mamuju Tengah. Meminta kepada Organisasi Pemerintah Daerah yang terkait untuk tudak lagi menganulir kesalahan-kesalahan desa. Meminta kepada dewan terhormat dan OPD yang terkait untuk meningkatkan pengawasan terhadap pengelolaan keuangan Bumdes. Mendesak pemerintah kabupaten untuk membangun gedung pemuda. (one)