
Bolsel, 8enam.com.-Ditengah gencarnya program pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, namun masih ada juga masyarakat yang hidup selama bertahun-tahun di gubug reot yang luput dari perhatian pemerintah.
Seperti yang dialami Wandi warga Desa Salongo, Kecamatan Bolaang Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) yang selama bertahun-tahun tinggal gubug reot peninggalan dari kedua orang tuanya dengan kondisi rumah yang sangat memperihatinkan.
Diketahui Wandi merupakan korban banjir yang terjadi tahun 2008 di Desa Salongo yang hingga kini belum mendapat uluran tangan dari pemerintah Kabupaten Bolsel.
Kepada laman ini, Senin (8/7/2019), Abdul Malik Thawil salah seorang tetangga Wandi mengatakan keperuhatinannya melihat kehidupan yang di jalani oleh Wandi. Sudah bertahun-tahun wandi tinggal sendiri di rumah peninggalan almarhum kedua orang tuanya dengan kondisi rumah yang sungguh tidak layak huni, dan sama sekali tidak mendapatkan perhatian sedikitpun dari Pemerintah Kabupaten Bolsel dan pemerintah desa setempat.
Dia menuturkan, begitu banyak program bantuan yang di kucurkan oleh Pemerintah Kabupaten Bolsel melalui dinas terkait (bantuan listrik/meteran gratis, bantuan rumah layak huni, dan bantuan rasta/raskin) untuk membantu masyarakat kurang mampu yang ada di daerah ini, akan tetapi wandi sama sekali tidak pernah mendapatkan dan merasakan bantuan tersebut.

“Yang lebih mirisnya lagi, saya sudah beberapa kali mengajukan kepada Pemerintah Desa Salongo dikegiatan Musrembang Desa setiap tahun, agar supaya Wandi minimal bisa mendapatkan bantuan rumah layak huni dan meteran gratis, akan tetapi pemerintah desa tidak merespon sama sekali. alasannya aparat desa, bahwa wandi tidak terdaptar sebagai masyarakat di desa ini,” ungkapnya.
Ia juga mengatakan, walaupun Wandi tidak terdaptar sebagai masyarakat di desa ini, Wandi adalah salah satu masyarakat Desa Salongo yang taat bayar pajak dan bahkan tidak pernah telat bayar pajak.
“Dengan penghasilan yang minim dia dapatkan dari pekerjaannya menggumpulkan batu di pinggir sunggai untuk kehidupannya sehari-hari, Wandi tidak pernah lupa dan malas bayar pajak,” tuturnya
Dia berharap kepada pemerintah desa dan Pemerintah Kabupaten Bolsel terutama dinas terkait agar supaya lebih jelih lagi untuk memberikan bantuan kepada masyarakat miskin, jangan sampai bantuan tersebut kurang tepat sasaran.
“Maka dari itu dinas terkait jangan hanya berpegangan dari data yang di dapat, sekali – kali turun lapangan (survei lokasi) untuk masyarakat yang berhak dan pantas mendapatkan bantuan, agar bantuan tersebut tepat sasaran,” Tutupnya. (2M)