Jakarta, 8enam.com.-Demi menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menolak politisasi agama menjelang Pemilu 17 April mendatang dan mendukung gerakan anti-radikalisasi di masjid.
Hal ini diungkapkan Daud Azhari alias Daud Gerung, Ketua Pengurus Koordinator Cabang (PKC)PMII Jakarta, ketika berbicara kepada wartawan saat acara Jumpa Pers terkait pelepasan rombongan PKC PMII Jakarta di pelataran Tugu Proklamasi, Jumat (22/2/2019).
“Itu tidak dibenarkan (politisasi agama) kami selalu mengedepankan persatuan, kesatuan sebagai anak bangsa, kami sangat menolak politisasi agama yang dilakukan oleh oknum atau pihak tertentu,” ujar Daud Gerung kepada wartawan.
PMII PKC Jakarta pada Jumat siang melepas puluhan anggota dan pengurusnya yang akan bertolak ke Boyolali, Jawa Tengah, untuk mensukseskan agenda Musyawarah Pimpinan Nasional organisasi kemahasiswaan yang berdiri sejak tahun 1960 itu.
Daud Gerung juga mengingatkan bahaya radikalisasi di kampus-kampus, maupun masjid, dan mengajak umat Islam untuk meng-aktualisasikan Islam rahmatan lil ‘alamin, yakni Islam autentik yang pernah diteladankan Nabi Muhammad SAW.
“Doktrin yang paling berat, utamanya itu yang mereka lakukan dengan tawaran Islam cepat dan gimana cara masuk surga dengan cepat,” ujar Daud.
PMII sendiri kata Daud, sejatinya mendefinisikan diri sebagai organisasi yang inter-dependensi terkait dengan organisasi Islam terbesar di Indonesia, yakni Nahdlatul Ulama.
“Kita tidak terkait secara struktur tapi iya (terkait) secara kultur,” kata Daud.
PMII, menurut Daud mempunyai mazhab Ahlus-Sunnah wal Jama’ah, yakni ajaran yang menjalankan sunnah (Rasulullah S.A.W) dengan penekanan pada peneladanan peri kehidupan Rasulullah.
Sebagai informasi, sekitar 90 persen umat Muslim sedunia merupakan kaum Sunni.
“Kita ingin menjaga kesatuan Indonesia sangat tinggi, terlebih lagi kita ahlul sunnah wal jamaah dengan mengajarkan atau memberikan pemahaman keislaman yang sesuai dengan jati diri kita bangsa Indonesia,” kata Daud.
PMII sendiri, memiliki kader, anggota dan alumni yang berjumlah puluhan ribu dan tersebar di seluruh Indonesia. (Red)