Mamuju, 8enam.com.-Di penghujung tahun 2018, Pemerintah Kabupaten Mamuju, menggelar konferensi Pers Akhir Tahun di pelataran anjungan Pantai Manakarra Mamuju Senin (31/12/2018) malam.
Hadir Bupati Mamuju Habsi Wahid, Wakil Bupati Mamuju H. Irwan Pababari dan Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Mamuju, H. Suaib.
Bupati Mamuju, Habsi Wahid, menyampaikan beberapa hal capaian pemerintah dalam satu tahun ini, mulai dari urusan yang bersifat wajib pemerintahan maupun yang bersifat khusus.
“Untuk mencapai itu, alhamdulillah beberapa pengharagaan dalam satu tahun kita torehkan. Pertama, baru-baru ini kita dapat predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK Sulbar, yang sebelumnya kita sempat Wajar Dengan Pengecualian (WDP). Ini hasil yang telah kita raih dan kita kerjakan bersama-sama,” kata bupati mamuju dalam keterangan Pers nya.
“Kedua, Pemkab Mamuju juga mendapatkan penghargaan dari Menteri Hukum dan HAM, yaitu berupa dalam melaksanakan Hak Asasi Manusia. Tentu pelaksanaan ini terkait pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat. Utamanya soal pendidikan mulai dari TK sampai AMP. Pelayanan kesehatan juga demikian, kita laksanakan dengan baik. Tahun 2018, kita sudah bangun puskesmas satelit sebanyak 6 di kecamatan. Sehingga Pemerintah pusat telah memberikan penilaian untuk mendapatkan penghargaan di bidang HAM,” tambah Habsi.
Yang lain, lanjut Habsi, berkaitan dengan pengelolaan aset Pemda. Dari BPK juga memberikan penilaian maturitas SPIP pada level 3.
“Aset kita dimanfaatkan oleh masyarakat, dan sudah tertata dengan baik dan inventarisasi yang baik. Sehingga kita berada di level 3,” ucapnya.
Selain itu, kata Habsi, Pemkab juga telah mendapat penghargaan dari Badan Penyelenggara atau Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP) dengan menempatkan Mamuju sebagai daerah 30 terbaik seluruh Indonesia.
“Kita berada di 30 terbaik dari sekian ratus Kabupaten se Indonesia. Pengelolaan kita baik dan bisa menjadi bentuk pelayanan barang dan jasa. Jadi untuk Tahun 2018, good and clean governenent kita berhasil,” tuturnya.
Tak hanya itu, Habsi juga menyampaikan capaian pemerintah menyangkut tugas pembangunan berdasarkan RPJMD dan RKPD. Habsi mengaku, telah banyak program yang dilakukan, seperti mendorong ekonomi masyarakat utamanya penyediaan infrastruktur jalan.
“Misalnya di Tommo, kita telah menggelontorkan Rp 38 Miliar, tujuannya agar perekomian semakin baik. Sudah difungsikan jalannya. Kemudian, Sampaga, kita bangun jalan dari sampaga ke Dato’, dengan anggaran sekitar Rp 18 miliar. Kemudian, masuk ke Tapalang Barat, yang menurut data statistik masyarakat miskin di Mamuju adalah Tapalang Barat. Olehnya, kami sudah bangun jalan dari Salletto ke Pangasaan sampai masuk ke Lebani. Itu untuk kemajuan pertumbuhan ekonomi masyarakat,” jelas Habsi.
Sementara dalam Kota lanjutnya, Pemkab juga terus menjalankan program penataan kota dan perbaikan jalan da drainase di sejumlah titik.
“2018 ini, masyarakat sudah melihat kita memperbaiki penataan kota, baik drainase ataupun jalan. Kemudian kegiatan menghubungkan lorong-lorong, meskipun belum semuanya, karena tergantung anggaran kita. Ada keinginan kita untuk tuntaskan semua di Kota, tapi dengan kemampuan anggaran kita. Kita juga fikirkan jalan-jalan di Desa,” katanya.
Dari sisi sosial kemasyarakatan, Habsi juga menguraikan sejumlah pencapaian. Utamanya, terkait persoalan keseimbangan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pengetahuan umum dan pengetahu keagamaan.
“Yang telah kita lakukan, bahwa kita ingin generasi kita kedepan mempunyai keseimbangan kualitas SDM di bidang pengetahuan umum, sekaligus pengetahuan keagamaan. Sehingga kita bangun TPA (Taman Pembacaan Al Qur’an) di setiap Desa dan Kelurahan. Semua desa sudah ada TPA. Juga ada 4 guru mengaji di setiap TPA,” sebutnya.
“Dan yang paling penting, kita juga telah mengajak masyarakat untuk memakmurkan masjid. Kita memiliki program Gerakan Shalat Subuh berjamaah. Dan ini dangat luar biasa, kesadaran terus meningkat dengan memakmurkan masjid-masjid kita,” ungkapnya. (Asr/edo)