Denpasar, 8enam.com.-Gempa dan Tsunami yang menimpa Kota Palu dan Kabupaten Donggala Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) Jum’at pekan lalu menuai simpati masyarakat luas. Tak terkecuali masyarakat Pulau Dewata, Bali.
Senin (1/10/2018), aksi penggalangan dana yang dilakukan oleh organisasi pemuda dan mahasiswa menyasar di titik strategis di Kota Denpasar. Salah satunya Simpang Tohpati.
Organisasi. pemuda dan mahasiswa berpencar menyasar para pengguna jalan. Dengan menggunakan busana adat madya, dari satu kendaraan ke kendaraan lain, mahasiswa dan pemuda menyuarakan kepedulian kepada pengguna jalan untuk korban bencana alam di Sulteng.
“Penggalangan dana ini merupakan bentuk kepedulian kepada para korban bencana di Sulawesi Tengah, bantuan dana sukarela yang berasal dari masyarakat Bali ini akan segera kami distribusikan,” kata Korlap Penggalangan dana, I Wayan Darmayasa.
Pemuda yang juga pimpinan dari organanisasi Ikatan Mahasiswa Hindu (IKAMAHI) Sulawesi Barat di Bali ini melibatkan berbagai organisasi diantaranya KMHDI, BEM FKIP UNMAS, BPM FKIP UNMAS, GMKI Cabang Denpasar, PMII Cabang Denpasar, PMHD Warmadewa, FPMHD Unud, Aliansi Pemuda Hindu Bali, BEM IHDN Denpasar, KMHD Stikom, dan Pemuda Sulteng.
Ratusan orang yang terlibat aksi tersebut menjadi pusat perhatian pengguna jalan di Kawasan Tohpati. Pemberitaan yang masif atas bencana alam di Sulteng menyebabkan aksi ini mendapatkan simpati dari pengguna jalan. Antusias pengendara untuk berdonasi juga positif.
Lebih jauh Darmayasa mengatakan bantuan yang dihimpun setidaknya nanti bisa meringankan beban korban bencana alam.
Sementara Pemuda asal Sulteng, I Putu Muktiasa yang ikut dalam aksi penggalanan dana tersebut bersyukur semangat dan solidaritas masyarakat Bali dalam berpartisipasi meringankan korban bencana alam di Palu dan sekitarnya.
Meski sebagai transmigran di Sulteng, masyarakat asal Bali di sana sudah menjadikan tempat tinggal mereka disana sebagai rumah kedua. Kehidupan dan kultur bercorak Bali di Sulteng sangat kental. Mulai dari tradisi, budaya hingga aktivitas keagamaan.
“Tempat tinggal saya di Palu juga terdampak bencana. Untungnya keluarga selamat,” katanya.
Aksi penggalangan dana ini rencananya akan dilakukan selama 6 hari kedepan hingga Minggu (7/10/2018) dan diakhiri dengan doa bersama. (one)