Mamuju, 8enam.com.-Kerjasama Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Wilayah Sulbar, KPU Kabupaten Mamuju menggelar Workshop Election Reporting yang di laksanakan, di Almira Cafe dan Swimming, Mamuju, Sulbar, elasa (21/7/2020).
Kegiatan yang mengankat tema “Pilkada Mamuju Macoa” dihadiri Ketua KPU Mamuju Hamdan Dangkang, Ketua Bawaslu Mamuju Rusdin, Akademisi Eks Ketua KI Sulbar DR. Rahmat Idrus dan Korwil AMSI Wilayah Sulawesi, Maluku, Papua dan NTT, Upi Asmaradhana serta puluhan Awak media dari berbagai Organisasi Pers yang ada di Mamuju.
Pada kesempatan itu, Ketua KPU Mamuju, Hamdan Dangkang mengatakan, proses pelaksanaan pemilihan serentak 2020 diperlukan kerjasama yang optimal antara penyelenggara Pemilu dan media.
“Pelaksanaan pilkada bagi saya, khususnya dunia kewartawanan itu tidak jauh beda dengan kami di KPU. Kenapa? Karena wartawan itu di butuhkan jiwa profesional dalam bekerja, sama juga kami di KPU, harus ada jiwa profesional dalam bekerja,” kata Hamdan.
Kemudian di butuhkan tanggungjawab lanjut Hamdan, kenapa? Biasa wartawan itu tidak mengenal siang dan malam, tidak mengenal panas hujan, karena apa, tanggungjawab dari pekerjaan.
“Sama juga kami di KPU, makanya Wartawan dengan KPU itu, apa yang di katakan Armada (Group band) “pergi pagi pulang pagi” sama juga yang kami alami,” ungkapnya.
Kemudian di butuhkan jiwa independensi dalam hal proses pemberitaan. Kata Hamdan, Integritas tidak berat sebelah dalam proses pemberitaan, kami juga dalam melayani calon itu tidak boleh berat sebelah, harus sama rata. Karena apa? semuanya itu di bungkus yang namanya etika, sama juga KPU ini punya yang namanya kode etik.
“Teman-teman wartawan juga punya yang namanya kode etik, makanya pemberitaan di pilkada, kami selaku penyelenggara itu sangat mengharapkan pemberitaan yang sifatnya berimbang, pemberitaan yang tidak provokatif karena apa, panas dan tidaknya pilkada ini penentunya juga salah satu ada di teman-teman media,” tutur Hamdan
Olehnya itu Ketua KPU meminta agar wartawan di Mamuju tetap menjaga integritas, profesionalitas dan bekerja sesuai dengan kode etik jurnalis, paling tidak memberitakan yang adem-adem.
Sementara itu Ketua Bawaslu Mamuju Rusdin Mengatakan, salah satu stakeholder yang paling berperan dalam pelaksanaan Pemilu adalah wartawan.
“Wartawan memiliki kekuatan yang tidak dipunyai oleh stakeholder lainnya. Dan penyelenggaran Pemilu membutuhkan sinergitas dengan wartawan,” ucap Rusdin
Dia menjelaskan, saat ini marak penyebaran informasi yang tidak benar atau hoax. Peran wartawan dalam mencegah Hoax sangatlah besar. Sehingga, hoax hendaknya menjadi musuh bersama dalam pelaksanaan Pemilu.
“Baru-baru ini, ada akun yang menshare gambar Camat Papalang, Polsek bersama anggotanya, bahwa Camat Papalang telah mengumpulkan sejumlah Kadesnya untuk memenangkan HW-IP. Akun Zona bersatu dan hampir ribut. Saat kami melakukan penelusuran, rupanya itu ada rapat membahas penyediaan tanah hibah untuk Polsek Papalang,” ujarnya.
Sehingga kata Rusdin hoax inilah yang jadi musuh kita. Dan itu banyak ditemukan di saluran media sosial seperti facebook dan lain-lain. (edo)