8enam.com Media Online Sulawesi Barat
Mateng, 8enam.com.-Usia muda bukan penghalang bagi Agus Setiawan untuk ambil bagian dalam pesta demokrasi Pemilhan Legislatif (Pileg) 2019.
Anak kedua dari tiga bersaudara pasangan I Gede Sudiarta (Bapak wawan) dan Ha’diana ini siap mengemban amanah masyarakat khususnya kaum melinial.
Agus Setiawan yang akrab disapa Agus menuturkan, keinginan dirinya ikut ambil bagian dalam kompetisi Pileg 2019 karena mendapat dukungan dari keluarga terutama orang tua dan kerabat. Berangkat dari dukungan itulah dirinya bertekad untuk maju dalam Pileg 2019.
Persoalan masih muda dan belum memiliki pengalaman dalam dunia politik, Agus mengaku itu bukanlah sebuah masalah atau jadi penghalang untuk ikut kompetisi di Pileg 2019.
“Prinsip saya, meskipun saya masih muda dan belum memiliki pengalaman didunia politik bukan jadi sebuah penghalang bagi saya untuk maju, karena kelebihan yang yang saya miliki belum tentu dimiliki oleh mereka yang sudah memiliki pengalaman di dunia politik, begitupun sebaliknya,” ungkap Agus saat di temui di salah satu warkop di Tobadak, Kamis (13/12/2018).
Dia juga katakan, dirinya tidak mau mengumbar janji kepada masyarakat, namun yang dirinya sampaikan kepada masyarakat, ketika dirinya di percaya diberi amanah menjadi wakil rakyat di DPRD Mamuju Tengah, dirinya akan berusaha menjaga amanah dan kepercayaan yang dititipkan kepada dirinya.
“Saya tidak mau mengumbar janji kepada masyarakat, ketika saya di percaya dan diberi amanah oleh masyarakat untuk menjadi wakilnya di DPRD, saya akan menjaga kepercayaan dan amanah itu,” ucapnya.
Terkait kaum melenial, dia mengaku ketika amanah itu dipercayakan dan dititipkan kepada dirinya, dirinya juga siap memperjuangkan apa yang menjadi haknya, karena generasi muda atau kaum melenial adalah pelanjut tongkat estapet kepemimpinan dimasa yang akan datang.
“Saya juga akan memperjuangkan apa yang menjadi keinginan generasi muda ketika saya diberi amanah menjadi wakilnya di DPRD Mateng, karena kenapa, generasi muda itu adalah generasi pelanjut tongkat estapet kepemimpinan di masa yang akan datang. Kalau generasi mudanya hancur, siapa yang akan melanjutkan tongkat estapet kepemimpinan,” terangnya. (one)
