8enam.com Media Online Sulawesi Barat
Mamuju, 8enam.com.-Bukan hanya sekali, endaraan dinas yang di gunakan Publik Safety Center (PSC) untuk menjemput pasien positif Covid-19 di kabupaten Mamuju sering kali mogok.
Hal ini sudah terjadi beberapa kali saat ingin melakukan penjemputan harus di dorong untuk bisa menyalakan mesin.
Kejadian terakhir terjadi pada hari Senin (3/8/2020) saat ingin melakukan penjemputan harus didorong. Terlihat para petugas medis yang akan menjemput ikut dorong mobil dengan menggunakan APD lengkap.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju, drg. Firmon mengatakan, dana pemeliharaan kendaraan di alihkan ke Covid. sehingga dirinya juga bingung, karena dana yang seharusnya untuk pemeliharaan kendaraan operasional harus dialihkan.
“Mobil PSC kan ada tiga, itu kalau rusak satu masih ada dua yang dapat di gunakan,” kata Firmon saat di hubungi via telepon, Selasa (4/8/2020).
Ia juga mengaku bahwa dana operasional PSC dapat digunakan untuk pemeliharaan mobil.
“Dana operasional PSC itukan ada boleh di pakai tapi untuk dana pemeliharaan sudah di ambil semua,” ungkap Kadinkes Mamuju.
Diketahui bahwa dana yang di gunakan untuk pemeliharaan mobil senilai Rp 15 juta per mobil. Sedangkan mobil yang ada di PSC sebanyak 3 sehingga Rp 45 juta yang di alihkan. Tapi drg. Firmon berjanji pada saat perubahan akan kembali diusulkan untuk kembali diadakan anggaran.
“Mudah mudahan di setujui jika di perubahan nanti,” tutur Firmon.
Sementara itu wakil sekretaris Tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Mamuju, Muh Ali Rachman mengatakan, fasilitas kendaraan seharusnya dilakukan perawatan secara rutin.
“Fasilitas termasuk kendaraan dinas harus safety, termasuk pemeliharaan kendaraan, apalagi kendaraan yang dipakai menjemput pasien Covid-19,” beber Ali. (Mr/edo)
