Mateng, 8enam.com.-Bencana gempa dan tsunami yang terjadi di Kota Palu dan Donggala Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) meninggalkan duka yang mendalam bagi para korban.
Indonesia berduka, indonesia bersdih. Ungkap tersebut tepat dengan kondisi saat ini. Kesedihan itu bukan hanya dirasakan oleh mereka yang terkena musibah, seluruh masyarakat di plosok negeri ini merasakan duka dan kesesidihan itu. Begitupun Wakil Bupati Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), H. Muh. Amin Jasa juga merasakan hal yang sama.
Ditemui diruang kerjanya, Wabup Mateng, H. Muh. Amin Jasa menuturkan, atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Mateng, dia menyampaikan turut berduka cita dan turut berbelasungkawa kepada para korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala.
“Baru saja kita melaksanakan rapat terkait keperihatinan, belasungkawa kita terhadap saudara-saudara kita yang ada di Palu. Kita memiliki hubungan emosional yang begitu dekat dengan saudara kita yang tertimpa musibah di Palu dan Donggala. Sehingga duka mereka kita turut merasakan,” ucap Amin Jasa.
Menurutnya, Gempa ini lebih besar daripada yang Terjadi di Lombok, NTB, sehingga apa yang dirasakan warga Palu dan Donggala kita juga turut merasakan.
“Insya Allah Pemkab Mateng Rabu (3/10/2018) pagi akan berangkat ke Palu untuk mengantar berbagai bantuan, seperti makanan siap saji, air minum mineral, obat-obatan, pakaian dan bantuan tenaga untuk mengevakuaisi korban seperti Tagana, Sat Pol PP, Dokter, Bidan, perawat bahkan tokoh agama kita bawa kesana untuk memberikan siraman rohani agar mereka tabah dalam menghadapi cobaan,” terangnya.
Selain itu, dia juga menghimbau kepada masyarakat khususnya masyarakat Kabupaten Mateng agar tetap waspada, karena gempa itu tidak bisa diprediksi kapan terjadi.
“Kita tidak bisa menjamin tidak akan terjadi gempa susulan, sehingga kita harus tetap waspada dan jangan panik,” kuncinya. (one)