
Mamasa, 8enam.com.-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) memberikan pendampingan teknis kepada BPBD Kabupaten Mamasa dalam penyusunan Dokumen Kajian Risiko Bencana (KRB) 2026-2031.
Rapat awal penyusunan dokumen ini, yang berlangsung pada Rabu, 10 September 2025, bertujuan untuk menurunkan indeks risiko bencana di Mamasa.
Plt. Kalaksa BPBD Sulbar, Muhammad Yasir Fattah, menyatakan bahwa pendampingan ini adalah wujud sinergi pemerintah daerah untuk mewujudkan perencanaan penanggulangan bencana yang komprehensif dan terarah.
Hal ini juga sejalan dengan visi Gubernur Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S. Mengga untuk menciptakan Sulbar yang tangguh bencana.
KRB : Panduan Strategis Untuk Wilayah Tangguh
Yasir Fattah menambahkan bahwa dokumen KRB ini akan menjadi acuan penting bagi strategi pengurangan risiko bencana di Mamasa.
“BPBD Sulbar akan terus hadir untuk mendampingi dan memastikan bahwa setiap daerah di Sulbar memiliki dokumen KRB yang sesuai standar nasional,” ujarnya.
Dengan adanya dokumen KRB ini, Mamasa diharapkan akan lebih siap dalam menghadapi potensi ancaman bencana, sekaligus meningkatkan kapasitas masyarakat dan pemerintah daerah dalam membangun ketangguhan wilayah. Dokumen ini ditargetkan rampung pada November 2025. (Rls)
8enam.com Media Online Sulawesi Barat